Ilustrasi. Foto: AFP/Marc
Ilustrasi. Foto: AFP/Marc

Harga Minyak Menguat Didorong Gejolak Geopolitik

Antara • 29 Januari 2022 08:51
New York: Harga minyak naik ke tingkat tertinggi lebih dari tujuh tahun pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB).
 
Harga minyak mencatat kenaikan mingguan keenam berturut-turut karena gejolak geopolitik Rusia-Ukraina memperburuk kekhawatiran atas gangguan pasokan di tengah pasokan energi yang ketat.
 
Melansir Antara, Sabtu, 29 Januari 2022, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret bertambah 69 sen atau 0,77 persen menjadi USD90,03 per barel, setelah sempat mencapai USD91,70 per barel atau level tertinggi sejak Oktober 2014.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Maret menguat 21 sen atau 0,24 persen menjadi USD86,82 per barel, setelah mencapai tingkat tertinggi tujuh tahun di USD88,84 per barel selama sesi.
 
Minyak mentah berjangka AS sempat berubah negatif di awal sesi. Pada basis mingguan, kontrak acuan mencatat kenaikan terpanjang sejak Oktober. Untuk minggu ini, minyak mentah WTI dan Brent masing-masing meningkat 2,0 persen dan 2,4 persen, mencatat kenaikan mingguan keenam berturut-turut.
 
"Tidak ada alasan baru untuk menjelaskan lonjakan baru harga minyak mentah: masih ada kekhawatiran tentang gangguan pasokan jika krisis Ukraina meningkat," ujar analis energi di Commerzbank Research, Carsten Fritsch.
 
Produsen utama di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia, yang secara kolektif dikenal sebagai OPEC+ berjuang untuk meningkatkan tingkat produksi mereka. Pasar juga bereaksi terhadap serangan di Uni Emirat Arab oleh kelompok Houthi Yaman.
 
Pada pertemuan 2 Februari, OPEC+ kemungkinan akan tetap dengan rencana kenaikan target produksi minyaknya untuk Maret, beberapa sumber OPEC+ mengatakan kepada Reuters.
 
"Ini karena beberapa produsen utama dalam kelompok OPEC+, termasuk Rusia, terus berjuang untuk memenuhi kuota produksi mereka," kata analis pasar energi di IHS Markit, Marshall Steeves.
 
Di sisi permintaan, impor minyak mentah dari Tiongkok dapat rebound sebanyak 7,0 persen tahun ini, kata analis dan pejabat perusahaan minyak.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan