Mengutip Investing.com, Rabu, 16 Oktober 2024, West Texas Intermediate (WTI) turun hingga mencapai titik psikologis USD70, sementara Brent turun di bawah USD74 per barel. Keputusan Israel ini menurunkan ketegangan di kawasan yang menjadi rumah bagi sepertiga pasokan minyak dunia.
Adapun pertumbuhan permintaan minyak yang lebih lemah juga memberikan tekanan tambahan pada harga. Badan Energi Internasional (IEA) memproyeksikan surplus pasokan signifikan pada awal 2025, sementara OPEC memotong perkiraan pertumbuhan permintaan global untuk tahun-tahun mendatang.
OPEC dalam laporan bulanannya memproyeksikan permintaan minyak dari Tiongkok akan tumbuh sebesar 580 ribu barel per hari (bpd) pada 2024, turun dari estimasi 650 ribu bpd pada September. Faktor-faktor seperti adopsi kendaraan listrik yang tinggi serta pertumbuhan ekonomi yang melambat di Tiongkok menjadi alasan utama penyesuaian tersebut.
Baca juga: Harga Minyak Anjlok 2% Gegara OPEC Pangkas Perkiraan Permintaan |
Ketegangan politik hingga tantangan ekonomi global
Ketegangan geopolitik yang memanas sebelumnya sempat mendukung harga minyak, ketika Israel mengisyaratkan balasan terhadap serangan roket dari Iran. Namun, keputusan baru-baru ini meredakan ketakutan akan risiko pasokan.
Di tengah perubahan dinamika permintaan ini, kekhawatiran geopolitik masih tetap menjadi pendukung harga dalam jangka pendek meskipun harga minyak saat ini tergelincir. Sinyal dari Israel dan proyeksi permintaan dari OPEC menginformasikan risiko dan potensi di pasar energi global.
Sentimen pasar minyak juga semakin pesimis akibat tekanan deflasi yang meningkat di Tiongkok. Rencana stimulus terkini gagal menenangkan kekhawatiran akan risiko penurunan ekonomi, mengakibatkan pandangan suram bagi pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
Produksi berlebih hingga 800 ribu barel per hari dari negara anggota OPEC+ semakin menggoyahkan keseimbangan, meskipun ada peringatan dari menteri perminyakan Saudi dimana harga dapat jatuh ke USD50 per barel jika kesepakatan pengurangan produksi tidak dipatuhi.
Secara keseluruhan, kombinasi dari prospek permintaan yang suram dan keputusan geopolitik menekan harga minyak ke level rendah. Pengawasan terhadap dinamika ini penting untuk memahami pergerakan harga yang mungkin terjadi di masa depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News