Melansir Antara, Rabu, 7 Desember 2022, Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 350,76 poin atau 1,03 persen, menjadi 33.596,34 poin. Indeks S&P 500 berkurang 57,58 poin atau 1,44 persen, menjadi 3.941,26 poin. Indeks Komposit Nasdaq merosot 225,05 poin atau 2 persen, menjadi 11.014,89 poin.
Sebagian besar dari 11 sektor utama S&P 500 menurun, dengan sektor energi dan jasa-jasa komunikasi bergabung dengan sektor teknologi sebagai penghambat utama.
Meta Platforms Inc menyeret pasar lebih rendah, dengan sahamnya merosot 6,8 persen menyusul laporan regulator Uni Eropa telah memutuskan perusahaan tidak boleh meminta pengguna untuk menyetujui iklan yang dipersonalisasi berdasarkan aktivitas digital mereka.
Baca juga: Dolar AS Menguat, Investor Tunggu Rilis The Fed |
Namun, saham-saham teknologi ternama umumnya menderita karena investor menerapkan kehati-hatian terhadap perusahaan dengan pertumbuhan tinggi yang kinerjanya akan lamban dalam perekonomian yang penuh tantangan.
Apple Inc, Amazon.com Inc dan Alphabet Inc jatuh antara 2,5 persen dan 3, sementara Nasdaq yang padat teknologi ditarik lebih rendah untuk sesi ketiga berturut-turut.
Prospek pertumbuhan ekonomi masa depan menjadi fokus investor menyusul komentar dari raksasa keuangan yang menunjuk ke masa depan yang tidak pasti.
Kepala eksekutif Bank of America Corp memperkirakan tiga perempat pertumbuhan negatif ringan tahun depan. Sementara CEO JPMorgan Chase, Jamie Dimon mengatakan inflasi akan mengikis daya belanja konsumen dan resesi ringan hingga lebih parah kemungkinan akan terjadi.
Komentar mereka muncul setelah pandangan baru-baru ini dari BlackRock dan lainnya yang percaya pengetatan moneter agresif Federal Reserve AS untuk memerangi kenaikan harga-harga yang sangat tinggi dapat menyebabkan penurunan ekonomi pada 2023.
"Pasar saat ini sangat reaktif," kata Presiden Bel Air Investment Advisors, David Sadkin.
Dia mencatat, sementara pasar secara tradisional mencerminkan masa depan, saat ini mereka bergerak naik turun berdasarkan berita utama terbaru.
Kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi datang di tengah evaluasi ulang oleh para pedagang tentang jalur apa yang akan diambil oleh kenaikan suku bunga di masa depan, menyusul data yang kuat pada pekerjaan dan sektor jasa dalam beberapa hari terakhir.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News