Mengutip Antara, Rabu, 17 Februari 2021, indeks FTSE 100 melonjak 2,52 persen atau 166,32 poin menjadi 6.756,11 pada Senin, 15 Februari. Sebelumnya terangkat 0,94 persen atau 61,07 poin menjadi 6.589,79 pada Jumat, 12 Februari. Serta menguat 0,07 persen atau 4,36 poin menjadi 6.528,72 pada Kamis, 11 Februari.
DS Smith, perusahaan pengemasan internasional berbasis di Inggris, berkinerja terburuk di antara saham-saham unggulan dengan harga sahamnya anjlok 3,37 persen. Diikuti oleh saham perusahaan energi Skotlandia SSE yang kehilangan 3,04 persen, serta perusahaan infrastruktur utilitas lingkungan Pennon Group merosot 2,46 persen.
Sementara itu, HSBC Holdings, perusahaan jasa keuangan dan bank investasi multinasional Inggris melonjak 4,21 persen, menjadi pencetak keuntungan terbesar dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan pertahanan dan kedirgantaraan multinasional Inggris Rolls-Royce Holdings yang melambung 4,02 persen; dan Antofagasta, perusahaan tambang tembaga yang melakukan aktivitas eksplorasi di Chile dan Peru naik 2,80 persen.
Di sisi lain, indeks pasar saham Wall Street berakhir beragam pada Selasa waktu setempat (Rabu WIB). Dow Jones Industrial Average mencatat rekor penutupan tertinggi karena saham sektor siklikal menguat di tengah prospek lebih banyak bantuan fiskal untuk mengangkat ekonomi AS dari kemerosotan akibat virus korona.
Namun, Nasdaq merosot ketika saham-saham teknologi bergerak lebih rendah, sementara kekhawatiran atas kenaikan suku bunga membuat indeks acuan S&P 500 sedikit berubah.
indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 64,35 poin atau 0,20 persen menjadi 31.522,75. Indeks S&P 500 turun 2,24 poin atau 0,06 persen menjadi 3.932,59. Indeks Komposit Nasdaq terpangkas 47,97 poin atau 0,34 persen menjadi 14.047,50.
Sebanyak delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan utilitas merosot 1,14 persen, memimpin penurunan. Sektor energi melonjak 2,26 persen, merupakan kelompok dengan kinerja terbaik.
Sektor-sektor yang siap mendapatkan keuntungan terbesar dari ekonomi yang dibuka kembali, termasuk energi dan keuangan, memiliki persentase keuntungan terbesar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News