Dalam "Laporan Sakura" triwulanan yang dirilis Kamis, BOJ mengatakan semua ekonomi regional negara itu telah lemah atau menghadapi tekanan turun yang kuat akibat penyebaran virus korona, dengan BOJ menurunkan pandangannya di semua wilayah untuk pertama kalinya sejak Januari 2009 setelah krisis keuangan global.
Mengutip Xinhua, Sabtu, 11 April 2020, laporan terbaru BOJ mengatakan banyak sentimen produsen telah memburuk dan banyak perusahaan Jepang sudah menyatakan keprihatinan mereka atas permintaan global yang merosot dan pengeluaran domestik yang lemah karena penyebaran virus global.
Laporan terbaru bank sentral muncul setelah survei Tankan yang dirilis awal bulan ini mengungkapkan bahwa kepercayaan bisnis pabrikan besar Jepang telah berubah negatif pada Maret untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun. Hal itu karena sentimen sangat terluka oleh kekhawatiran ekonomi global yang merupakan dampak dari pandemi covid-19.
BOJ mengatakan indeks sentimen anjlok ke minus delapan dari nol dalam periode perekaman, menandai level terendah sejak pembacaan yang sama dicatat pada Maret 2013. BOJ menambahkan bahwa indeks untuk non-produsen besar berdiri di plus delapan, menyelam dibandingkan dengan plus 20 dalam survei Desember.
Ke depan, indeks sentimen untuk manufaktur besar diperkirakan akan turun ke minus 11 di bulan-bulan mendatang, karena kekhawatiran meningkat atas operasi penutupan pabrik global dan gangguan rantai pasokan yang terkait dengan pandemi virus korona.
Indeks ini juga kemungkinan mencerminkan kekhawatiran atas penurunan konsumsi global dan domestik serta penurunan kegiatan ekonomi domestik setelah Jepang menyatakan keadaan darurat minggu ini atas virus penyebab pneumonia.
Survei Tankan BOJ dianggap sebagai indikator utama kesehatan ekonomi Jepang dan berfungsi sebagai panduan bagi bank sentral mengenai arah masa depan kebijakan moneternya.
Hasil Tankan terbaru dapat menjadi faktor bagi BOJ yang mungkin mengubah kebijakannya dan membuka langkah-langkah pelonggaran tambahan untuk mendukung ekonomi terbesar ketiga di dunia di tengah krisis virus korona. Poin ini digarisbawahi oleh Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda dalam sebuah teleconference dengan para manajer cabang regional bank sentral.
Kuroda mengatakan ekonomi Jepang telah terkena dampak serius oleh berjangkitnya virus korona dan berbagai sektor utama telah dirugikan. Dia mengatakan seiring dengan prospek ekonomi global yang masih sangat tidak jelas di tengah pandemi, langkah-langkah pelonggaran lebih lanjut dapat dibatalkan oleh BOJ jika perlu.
"BOJ akan mengambil langkah-langkah pelonggaran tambahan tanpa ragu-ragu jika perlu sambil memonitor perkembangan penyebaran virus," kata Kuroda, seraya menambahkan bahwa pandemi telah berdampak buruk pada sektor ekspor utama negara dengan sektor pariwisata secara khusus amat terpukul.
"Ketidakpastian atas prospek ekonomi sangat tinggi karena masih belum jelas kapan infeksi global virus korona akan berakhir," pungkas Kuroda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id