Ilustrasi Saudi Aramco. Foto: AFP/Feyez Nureldine.
Ilustrasi Saudi Aramco. Foto: AFP/Feyez Nureldine.

Laba Bersih Saudi Aramco Meroket 288% di Kuartal II

Ade Hapsari Lestarini • 09 Agustus 2021 10:05
Riyadh: Perusahaan minyak Arab Saudi (Saudi Aramco) mencatat peningkatan laba bersih sebesar 288 persen pada kuartal kedua 2021.
 
Saudi Press Agency melaporkan, hasil laporan keuangan perusahaan mencatat laba bersih sebesar USD25,5 miliar pada kuartal tersebut, dibandingkan tahun lalu sebesar USD6,6 miliar.
 
Melansir Xinhua, Senin, 9 Agustus 2021, laba bersih untuk semester pertama tahun ini mencapai USD47,2 miliar. Laporan tersebut mengatakan angka ini naik 103 persen secara year on year (yoy).

Penguatan laba bersih ini hasilnya terutama didorong oleh harga minyak yang lebih tinggi dan pemulihan permintaan di seluruh dunia, didukung oleh pelonggaran global pembatasan covid-19, kampanye vaksinasi, langkah-langkah stimulus, dan percepatan aktivitas di pasar-pasar utama.
 
Sebelumnya, pada Maret 2021 lalu, perusahaan raksasa minyak Saudi Aramco tetap mempertahankan pembayaran dividen sebesar USD75 miliar meski mengalami penurunan kinerja sebesar 44 persen sepanjang 2020. Keputusan ini diambil meski perusahaan dibayangi kekhawatiran akan menambah utang.
 
Kepala Eksekutif Saudi Aramco Amin Nasser menggambarkan dua belas bulan di 2020 sebagai salah satu tahun paling menantang dalam sejarah baru-baru ini.
 
Saudi Aramco melaporkan laba bersih sebesar USD49 miliar pada 2020, turun dari USD88,19 miliar dari perolehan 2019. Hasil tersebut sedikit di atas ekspektasi analis yang memperkirakan sebesar USD48,1 miliar. Adapun laba bersih Saudi Aramco masih merupakan yang tertinggi dari perusahaan publik mana pun secara global.
 
Aramco memaparkan pendapatan dipengaruhi oleh penurunan harga minyak mentah dan volume penjualan, serta melemahnya margin penyulingan dan bahan kimia.
 
Nasser mengungkapkan perusahaan berencana memotong belanja modal di tahun depan, dan menurunkan pedoman pengeluaran menjadi sekitar USD35 miliar, yang sebelumnya di kisaran USD40 miliar hingga USD45 miliar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan