Filipina jatuh ke dalam resesi untuk pertama kalinya dalam 29 tahun. Aktivitas ekonomi negeri itu terpukul oleh kebijakan penguncian (lockdown) virus korona terpanjang dan terketat di dunia.
Melansir Channel News Asia, Jumat, 7 Agustus 2020, perekonomian negara Asia Tenggara itu menyusut 16,5 persen pada April hingga Juni dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Otoritas Statistik Filipina mencatat angka tersebut merupakan penurunan terbesar dalam data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartalan pemerintah sejak 1981.
PDB Filipina turun lebih dari yang sudah diperkirakan yakni terkontraksi sembilan persen. Serta lebih buruk dari penurunan yang direvisi sebesar 0,7 persen pada kuartal pertama. PDB yang disesuaikan secara musiman turun 15,2 persen di kuartal kedua dari tiga bulan pertama tahun ini.
Pukulan ekonomi akibat pandemi ini dapat memburuk karena pemerintah memberlakukan kembali kontrol karantina yang lebih ketat di ibu kota Manila dan provinsi terdekat. Pemberlakuan kebijakan ini akan diterapkan selama dua minggu mulai Selasa, 4 Agustus 2020, di tengah bangkitnya kembali kasus virus korona di negara itu.
"Ekonomi Filipina jatuh ke dalam resesi dengan kehancuran PDB kuartal II yang menunjukkan dampak destruktif dari penguncian ekonomi yang bergantung pada konsumsi," kata ekonom senior ING Nicholas Antonio Mapa.
Nicholas mencatat dengan rekor pengangguran tertinggi yang diperkirakan akan naik dalam beberapa bulan mendatang, pihaknya tidak mengharapkan perputaran cepat dalam perilaku konsumsi, terlebih lagi dengan kasus covid-19 yang masih meningkat.
Indeks saham utama Filipina langsung bereaksi terhadap data ekonomi kuartal II-2020 ini. Beberapa bisnis telah diperintahkan untuk ditutup dan pergerakan dibatasi lagi di Manila dan provinsi terdekat, yang menyumbang seperempat populasi negara dan sebagian besar aktivitas ekonominya.
Filipina mencatat 119.460 infeksi covid-19 yang terkonfirmasi pada Kamis, 6 Agustus 2020. Angka ini melampaui Indonesia untuk sebagian besar kasus di Asia Timur.
Para analis memprediksi dengan inflasi yang diperkirakan akan tetap terkendali sepanjang tahun, Bank Sentral Filipina memiliki ruang untuk pelonggaran kebijakan lebih lanjut jika diperlukan.
Bank Sentral Filipina telah memangkas suku bunga acuan dengan total 175 basis poin tahun ini ke rekor terendah sebesar 2,25 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id