Bianchi mengatakan badan perdagangan tersebut berusaha untuk mengatasi tantangan jangka panjang dari Tiongkok dan mendapatkan struktur tarif yang benar-benar masuk akal.
"Kami melihat semuanya dan apa yang kami fokuskan adalah memastikan bahwa kami memiliki penataan kembali hubungan jangka panjang dengan Tiongkok, dengan fokus pada beberapa kekhawatiran seperti praktik non-pasar, dan paksaan ekonomi," kata Bianchi, dilansir dari The Business Times, Selasa, 7 Juni 2022.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden dikabarkan telah mendiskusikan tentang kemungkinan penurunan tarif perdagangan AS di Tiongkok yang dikenakan oleh pendahulunya, Donald Trump dari Partai Republik.
"Kami sedang mendiskusikan itu sekarang. Saya katakan, kami sedang mendiskusikannya, dan belum ada keputusan yang dibuat mengenai hal itu," kata Biden.
Di sisi lain, Perwakilan Dagang AS Katherine Tai mengatakan semua alat ada di meja untuk mengatasi kenaikan inflasi, termasuk pengurangan tarif impor Tiongkok. Dia menekankan setiap perubahan kebijakan diperlukan mengingat tujuan jangka menengah.
"Tujuan tersebut termasuk membangun ekonomi global yang lebih tangguh, tahan lama, yang melayani pekerja serta konsumen," katanya.
Katherine, dalam konferensi yang diselenggarakan oleh Milken Institute di Los Angeles mengatakan, kebijakan moneter, pajak, dan kebijakan memiliki peran dalam mengatasi lonjakan harga pangan dan energi.
"Tentu kita bisa melihat tarif itu, tapi saya memberi Anda lensa strategis yang perlu kita lihat. Pertanyaannya adalah apa yang kita lakukan dengan mereka," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News