Langkah ini diambil untuk meningkatkan efisiensi bisnis setelah perusahaan mengalami penurunan penjualan dalam beberapa waktu terakhir.
Perampingan struktur demi efisiensi
Dalam surat yang dikirim kepada karyawan, Niccol menjelaskan bahwa Starbucks akan menyederhanakan struktur organisasi dengan menghilangkan posisi yang berlapis-lapis serta mengurangi duplikasi pekerjaan."Kami menyederhanakan struktur kami, menghilangkan lapisan-lapisan dan duplikasi serta menciptakan tim-tim yang lebih kecil dan lebih gesit,” ujar Niccol dalam sebuah surat kepada para karyawan, dilansir dari Channel News Asia, Rabu, 26 Februari 2025.
Langkah ini juga diharapkan dapat membuat tim lebih kecil sehinggal lebih efisien, meningkatkan akuntabilitas, mengurangi kompleksitas, hingga mendorong integrasi yang lebih baik.
Baca juga: Gara-gara AI? DBS Group Pangkas 4.000 Karyawan |
Upaya pemulihan Starbucks
Niccol, yang ditunjuk sebagai CEO tahun lalu, menghadapi tantangan besar setelah saham Starbucks merosot hingga 40 persen dari puncaknya pada 2021.Sebagai sosok yang sebelumnya sukses mengembalikan kejayaan Chipotle Mexican Grill, Niccol kini menerapkan strategi “Kembali ke Starbucks” yang berfokus pada perampingan bisnis dan peningkatan pengalaman pelanggan di gerai-gerai AS.
“Kami akan terus merekrut untuk posisi-posisi prioritas yang sesuai dengan struktur dukungan kami yang baru dan menambah kemampuan dan kapasitas yang kami butuhkan,” kata Niccol, seraya menambahkan bahwa langkah ini tidak akan mempengaruhi tim di dalam gerai atau investasi yang telah dilakukan Starbucks di dalam gerai.
Sejarah PHK Starbucks
Starbucks mempekerjakan sekitar 211.000 orang di Amerika Serikat dan sekitar 150.000 karyawan secara internasional, menurut laporan tahun 2024.“Dibandingkan dengan pemutusan hubungan kerja besar-besaran terakhir pada tahun 2018, saya yakin tingkatnya cukup signifikan,” kata Jim Sanderson, analis di NorthCoast Research.
Pada tahun 2018, Starbucks berencana untuk memberhentikan 350 karyawan perusahaan global sebagai bagian dari rencana restrukturisasi di bawah CEO Kevin Johnson.
Namun, Sanderson mencatat bahwa perlu untuk memahami segmen atau divisi mana dalam perusahaan yang akan terkena dampak PHK dan bagaimana hal ini sesuai dengan strategi perputaran jangka panjang global Starbucks.
Secara terpisah, Starbucks mengatakan bahwa mereka akan menghapus beberapa minuman yang kurang populer dari menu, termasuk beberapa minuman campuran frappuccino dan cokelat panas putih, sejalan dengan dorongan Niccol untuk menyederhanakan menunya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News