Ilustrasi. Foto: AFP.
Ilustrasi. Foto: AFP.

Harga Minyak Dunia Akhirnya Naik 2%, Setelah Diskon 7% Minggu Lalu

Husen Miftahudin • 22 Oktober 2024 07:21
Houston: Harga minyak dunia naik sebanyak dua persen pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), memulihkan sebagian dari penurunan lebih dari tujuh persen pada minggu lalu.
 
Kenaikan ini di tengah belum meredanya pertempuran di Timur Tengah dan pembalasan Israel terhadap Iran membuat pasar khawatir tentang pasokan dari wilayah tersebut.
 
Mengutip data Yahoo Finance, Selasa, 22 Oktober 2024, minyak mentah Brent berjangka naik USD1,23 atau 1,68 persen pada USD74,29 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS naik USD1,34 atau 1,94 persen pada USD70,56 per barel.
 
Brent ditutup jeblok hingga tujuh persen pada minggu lalu, sementara WTI memberikan diskon hingga sekitar delapan persen. Itu adalah penurunan mingguan kontrak terbesar sejak 2 September, karena pertumbuhan ekonomi yang melambat di Tiongkok dan jatuhnya premi risiko di Timur Tengah.
 
Pasukan Israel mengepung rumah sakit dan tempat penampungan bagi orang-orang terlantar di Jalur Gaza utara pada Senin, kata petugas medis, saat mereka meningkatkan operasi melawan militan Palestina. Israel juga melakukan serangan yang ditargetkan di lokasi milik cabang keuangan Hizbullah di Lebanon.
 
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan kembali mendesak gencatan senjata saat ia menuju Timur Tengah pada Senin, kata Departemen Luar Negeri, yang berupaya memulai negosiasi untuk mengakhiri perang Gaza dan juga meredakan konflik yang meluas di Lebanon.
 
Baca juga: Harga Minyak Naik, Ada Kejadian Tak Terduga
 

Tiongkok pangkas suku bunga

 
Tiongkok pada Senin memangkas suku bunga pinjaman acuan seperti yang diantisipasi, bagian dari paket stimulus yang lebih luas untuk menghidupkan kembali ekonomi.
 
Data pada Jumat menunjukkan ekonomi Tiongkok tumbuh pada laju paling lambat sejak awal 2023 pada kuartal ketiga, yang memicu meningkatnya kekhawatiran tentang permintaan minyak.
 
Pertumbuhan permintaan minyak Tiongkok diperkirakan akan tetap lemah pada 2025 meskipun ada langkah-langkah stimulus baru-baru ini dari Beijing karena ekonomi nomor dua dunia itu menggunakan armada mobil listriknya dan tumbuh pada laju yang lebih lambat, kata kepala Badan Energi Internasional.
 
Sementara itu, Presiden Bank Sentral Federal Minneapolis Neel Kashkari mengulangi ia mengharapkan pemotongan suku bunga sederhana selama kuartal mendatang, meskipun pelemahan tajam pasar tenaga kerja dapat mendorongnya untuk mengadvokasi pemotongan suku bunga yang lebih cepat.
 
Suku bunga yang lebih rendah memangkas biaya pinjaman, yang dapat memacu aktivitas ekonomi dan meningkatkan permintaan minyak. Badan Informasi Energi AS mengatakan minggu lalu produksi ladang minyak mingguan naik 100 ribu barel per hari ke rekor 13,5 juta barel per hari selama minggu yang berakhir 11 Oktober.
 
Stok minyak mentah AS kemungkinan naik sekitar 100 ribu barel minggu lalu, sementara persediaan sulingan dan bensin terlihat turun, jajak pendapat awal Reuters menunjukkan pada Senin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan