Melansir Xinhua, Jumat, 1 Maret 2024, Biro Analisis Ekonomi Departemen Perdagangan mengatakan angka terakhir muncul setelah pengukuran pada Oktober melambat menjadi 3,0 persen tahun ke tahun dari 3,4 persen di September, sebelum melambat menjadi 2,7 persen di November dan kemudian menjadi 2,6 persen di Desember.
Indeks PCE memperhitungkan bagaimana konsumen mengubah perilaku mereka sehubungan dengan harga yang lebih tinggi, dan merupakan ukuran yang lebih luas dari perilaku konsumen daripada indeks harga konsumen (CPI).
Indeks harga PCE inti, selain harga makanan dan energi yang bergejolak, naik 2,8 persen pada Januari dari tahun lalu, turun dari 3,2 persen pada November dan 2,9 persen pada Desember, tetapi masih jauh di atas target inflasi Fed sebesar dua persen.
Baca juga: Kekhawatiran Inflasi Berkurang, Wall Street Kompak Menguat |
Inflasi inti capai puncaknya
Inflasi PCE inti dua belas bulan mencapai puncaknya pada 5,6 persen pada Februari 2022."Data Kamis tentang indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi tidak lebih buruk dari yang diharapkan, tetapi pembacaan yang kuat untuk harga inti bukanlah kabar baik bagi Federal Reserve karena terus mendorong untuk membawa inflasi kembali ke dua persen," menurut sebuah artikel dari Barron's, yang meliput informasi keuangan AS, perkembangan pasar, dan statistik yang relevan.
Awal tahun yang tidak stabil pada inflasi memberikan dukungan pada keputusan Federal Reserve AS untuk menunda penurunan suku bunga lebih awal.
Seperti diketahui, pada pertemuan kebijakan terakhirnya pada 30-31 Januari, The Fed mempertahankan suku bunga tidak berubah pada level tertinggi 22 tahun di 5,25 persen hingga 5,5 persen karena inflasi terus mendingin, sambil menghindari sinyal penurunan suku bunga dalam waktu dekat.
"Inflasi masih terlalu tinggi, kemajuan yang sedang berlangsung dalam menurunkannya tidak terjamin, dan jalan ke depan tidak pasti," kata Ketua Fed Jerome Powell.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News