Dikutip dari Xinhua, Sabtu, 16 Desember 2023, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,58 persen menjadi 102,5523 pada penutupan perdagangan.
Kegembiraan seputar kemungkinan The Fed melonggarkan kebijakan suku bunganya sedikit mereda setelah Presiden Fed New York John Williams menolak harapan tersebut. Dia menekankan prioritas mereka tetap mengendalikan inflasi dan mencapai target dua persen, bahkan sebelum mempertimbangkan penurunan suku bunga.
Aktivitas ekonomi di sektor swasta AS terus berkembang dengan kecepatan sedang di awal Desember 2023, dengan laporan manajer pembelian gabungan AS dari S&P Global, indeks (PMI), sedikit lebih tinggi menjadi 51,0 dari 50,7 di November 2023.
PMI manufaktur tetap berada di wilayah kontraksi, turun menjadi 48,2 dari 49,4. Sedangkan PMI jasa meningkat menjadi 51,3 dari 50,8, menurut S&P Global.
"Data awal PMI menunjukkan bahwa perekonomian AS sedikit meningkat pada bulan Desember, menutup tahun dengan pertumbuhan tercepat yang tercatat sejak bulan Juli," kata Chris Williamson, kepala ekonom bisnis di S&P Global Market Intelligence.
"Meskipun terjadi peningkatan pada Desember, survei ini hanya memberi sinyal lemahnya pertumbuhan PDB pada kuartal keempat," sambung dia.
Baca juga: Berkat Surplus Neraca Dagang, Rupiah Sukses Bekap Dolar AS |
PMI zona Euro melempem
Sementara di zona euro, PMI komposit awal HCOB, yang disusun oleh S&P Global, turun menjadi 47,0 pada bulan ini dari 47,6 pada November 2023, mengacaukan ekspektasi dalam jajak pendapat Reuters untuk kenaikan ke 48,0 dan menandai bulan ketujuh, di bawah level 50 yang memisahkan pertumbuhan dari kontraksi.
"Penurunan kembali PMI komposit zona euro pada bulan Desember memberikan lebih banyak bukti bahwa perekonomian berada dalam resesi," kata Andrew Kenningham dari Capital Economics.
Adapun pada penutupan perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,0899 dari USD1,0991 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi USD1,2690 dari USD1,2755 pada sesi sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News