baca juga: Pentingnya Memahami Pengertian Market Cap bagi Investor Kripto |
Sejumlah aset kripto lainnya mencatat kenaikan lebih dari 50 persen. Di antaranya seperti Solana (SOL), THORChain (RUNE), Avalanche (AVAX), 0x (ZRX), Yearn Finance (YFI), dan DFI.Money (YFII).
Aset kripto ORDI bahkan sempat naik lebih dari 200 persen dalam sepekan di level Rp367 ribu per tokennya. Aset kripto Celestia (TIA) yang baru-baru ini diluncurkan juga mencatatkan performa kenaikan harga di atas 100 persen.
Crypto Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin mengatakan peningkatan tersebut terjadi di tengah variasi peristiwa selama satu hingga dua pekan terakhir yang diikuti oleh meningkatnya aliran dana investor ke aset kripto sehingga mendorong pasar kripto serentak menghijau.
“Minggu lalu, menurut data Coin Shares, tercatat senilai USD293 juta dana investasi baru yang masuk ke produk-produk investasi aset kripto melalui instrumen ETP. Ini mendorong total aliran dana masuk selama tujuh minggu terakhir melampaui angka USD1 miliar. Jumlah aliran dana masuk dalam tiga minggu terakhir ini juga merupakan yang tertinggi dalam dua tahun,” kata Fahmi dikutip dari keterangan resminya, Rabu, 15 November 2023.
Seperti pada aset Solana Staking ETP (ASOL) dari 21Shares mengalami lonjakan signifikan dan merupakan salah satu instrumen yang membukukan kenaikan dana investasi bulanan tertinggi.
“Jumlah dana yang masuk pada instrumen tersebut secara mingguan bahkan sempat menyentuh angka lebih dari USD100 juta. Aset ETH (Ethereum) juga mengalami peningkatan aliran dana masuk terbesar sejak Agustus 2022 sebesar USD49 juta dengan tren yang masih terus naik dalam dua minggu terakhir. Ini menggambarkan tingginya optimisme investor dari berbagai kalangan terhadap aset kripto,” lanjut Fahmi.
Kenaikan harga Bitcoin
Sementara kenaikan harga Bitcoin turut didorong oleh penguatan teknologi. Menurut data blockchain.com, Hashrate atau daya komputasi jaringan Bitcoin pada 6 November lalu mencapai angka rekor tertinggi baru (new all time high) sebesar 474 juta Terahashes per detik (TH/s)."Kenaikan signifikan ini meningkatkan keamanan jaringan Bitcoin. Semakin tinggi tingkat hash, semakin kecil kemungkinan manipulasi blockchain. Sehingga meningkatnya hashrate dapat memperkuat kepercayaan investor terhadap Bitcoin” imbuh Fahmi.
Peluang bagi investor
Fahmi menjelaskan kondisi pasar kripto yang kian menguat ini merupakan momentum yang dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan jual-beli atau trading.“Saat ini volatilitas pasar kripto tengah mengalami kenaikan. Volatilitas harga yang biasanya cenderung rendah saat sideways, kini naik dan menjadi lebih menarik bagi para traders,” ungkap Fahmi.
Situasi ini juga dapat dikatakan relatif lebih ramah bagi investor pemula. Dia mengatakan aspek-aspek fundamental seperti profitabilitas jaringan atau platform, jumlah investor dan pengguna kembali memasuki fase pertumbuhan dan bergerak ke arah yang cukup positif.
"Kemudian, meningkatnya jumlah dana investasi yang masuk ke pasar kripto atau capital inflow juga berpotensi terus naik juga berpotensi memperkuat harga serta meningkatkan likuiditas pasar kripto,” ujar Fahmi.
Sementara bagi investor jangka panjang atau tidak memiliki banyak waktu untuk trading, juga bisa memanfaatkan fitur staking atau mengunci aset kripto di blockchain untuk turut mengamankan jaringan dan mendapat aset kripto sebagai reward layaknya passive income.
“Saat ini, Reku merupakan platform exchange satu-satunya yang memiliki perizinan staking oleh Bappebti. Di Reku, investor bisa melakukan staking dan mendapat rewards hingga 12,5 persen per tahun. Termasuk aset kripto Solana yang saat ini sedang menghijau juga merupakan salah satu aset yang bisa di-stalking di Reku,” kata Fahmi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News