Kilang Minyak. Foto : AFP.
Kilang Minyak. Foto : AFP.

Harga Minyak Mentah Terhantam Lesunya Ekonomi Tiongkok

Arif Wicaksono • 16 Juli 2024 09:00
Texas: Harga minyak melemah pada hari ini di tengah kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi Tiongkok. Alhasil, kondisi ini menghambat permintaan.
 
baca juga:  Harga Minyak Dunia Tertekan Lemahnya Data AS

Melansir Yahoo Finance News, Selasa, 16 Juli 2024, minyak Brent berjangka turun 9 sen, atau 0,1 persen, menjadi USD84,76 per barel pada 12:21 GMT, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 13 sen, atau 0,2 persen, menjadi USD81,78 per barel.
 
Perekonomian Tiongkok tumbuh jauh lebih lambat dari perkiraan pada kuartal kedua, terhambat oleh penurunan properti yang berkepanjangan dan ketidakamanan lapangan kerja.
 
Data resmi menunjukkan ekonomi terbesar kedua di dunia ini tumbuh 4,7 persen pada April-Juni, pertumbuhan paling lambat sejak kuartal pertama 2023 dan meleset dari perkiraan 5,1 persen dalam jajak pendapat Reuters. Pertumbuhan ini juga melambat dari ekspansi kuartal sebelumnya sebesar 5,3 pesen.

Produksi kilang Tiongkok turun 3,7 persen pada Juni dibandingkan tahun sebelumnya, data resmi menunjukkan pada Senin, turun selama tiga bulan sebagian karena pemeliharaan yang direncanakan.
 
Sementara margin pemrosesan yang lebih rendah dan permintaan bahan bakar yang lesu mendorong pabrik-pabrik independen untuk mengurangi produksi.

Inflasi sesuai prediksi bank sentral AS

Sementara itu, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan tiga pembacaan inflasi AS selama kuartal kedua tahun ini memperkuat laju kenaikan harga kembali ke target bank sentral secara berkelanjutan.
 
Suku bunga yang lebih rendah menurunkan biaya pinjaman, sehingga dapat meningkatkan aktivitas ekonomi dan permintaan minyak.
 
Di sisi pasokan, pejuang Houthi di Yaman, sebagai respons terhadap pemboman Israel di Gaza, menargetkan tiga kapal, termasuk sebuah kapal tanker minyak, di Laut Merah dan Mediterania dengan rudal balistik, drone, dan perahu jebakan, kata mereka pada hari Senin.
 
Meskipun krisis di Timur Tengah tidak berdampak pada pasokan, serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah telah memaksa kapal-kapal mengambil rute yang lebih panjang, sehingga minyak tetap berada di perairan lebih lama.
 
Di tempat lain, Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan pasar minyak global akan seimbang pada paruh kedua tahun ini dan setelahnya karena kesepakatan produksi antara Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang secara kolektif dikenal sebagai OPEC+.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan