Dalam pertemuan yang dipimpin oleh Dirjen Kerjasama ASEAN dan Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri Korsel Dong Bae Kim dan Co-Chair BIMP-EAGA yakni Sekretaris Jenderal Kementerian Ekonomi Malaysia Dato' Nor Azmie Bin Diron ini disahkan 11 proyek kerja sama melalui kerangka pendanaan BIMP-EAGA-Republic of Korea Cooperation Fund (BKCF).
Delegasi Indonesia dipimpin oleh Asisten Deputi Kerjasama Ekonomi Regional dan Subregional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Netty Muharni yang mewakili Deputi Bidang Kerjasama Ekonomi International Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi.
"Kita dapat memperluas kerja sama ini dalam semua sektor prioritas BIMP-EAGA di masa mendatang, khususnya dalam sektor ketahanan dan ketahanan energi serta transisi energi yang menjadi pembahasan secara global saat ini," ungkap Netty dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, 25 Juli 2023.
Netty dalam kesempatan pertemuan Senior Officials Meeting (SOM) BIMP-EAGA di Seoul, Korsel tersebut mengingatkan kembali pentingnya penguatan mekanisme implementasi proyek-proyek BKCF, terutama melalui penguatan monitoring, dan peningkatan sinergi dengan pemangku kepentingan BIMP-EAGA lainnya seperti Cluster/Working Groups (CWGs), BIMP-EAGA Business Council (BEBC), akademisi, serta Pemerintah Daerah di kawasan sub-regional.
"Diperlukan juga program peningkatan kapasitas bagi berbagai pemangku kepentingan untuk meningkatkan kualitas proposal dan kualitas implementasinya," tuturnya.
Baca juga: Percepatan Transisi Energi Bersih Bisa Tekan Biaya Kesehatan hingga Rp1.500 Triliun |
Komitmen Pemerintah Korea tingkatkan kontribusi pendanaan
Sebelumnya, pada 2021-2022 telah dilakukan 1st dan 2nd Round BKCF dengan total pendanaan USD3,5 juta yang telah menarik antusias dari berbagai sektor dan entitas BIMP-EAGA. Pada tahun ini, kembali program BKCF digelar secara lebih inklusif dalam sektor konektivitas, pariwisata, lingkungan, dan pertanian-perikanan.
Pemerintah Korea berkomitmen untuk terus meningkatkan kontribusi pendanaan hingga USD6 juta per tahun pada 2027. Proposal tahap ke-4 pada 2024 akan dibuka pada Januari 2024.
Namun, forum sepakat untuk mendiseminasikan program tersebut sedini mungkin agar lebih banyak menarik proposal proyek yang berkualitas, inklusif, selaras dengan prioritas area dalam Visi BIMP-EAGA 2025, serta berkontribusi positif bagi perekonomian BIMP-EAGA.
Selama pertemuan berlangsung, perwakilan dari setiap negara dan institusi yang terlibat mengakui potensi dari kerja sama sub-regional ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, meningkatkan taraf hidup masyarakat, dan menciptakan peluang baru bagi dunia usaha di wilayah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News