Aliansi produsen minyak mentah OPEC+ telah menahan sekitar delapan juta barel per hari dari pasar global. Kondisi itu termasuk pengurangan produksi tambahan sebesar satu juta barel per hari dari Arab Saudi yang datang di atas komitmennya kepada produsen lain.
"Kelompok tersebut akan meningkatkan produksinya sebesar 350 ribu barel per hari bulan depan, dan 350 ribu barel per hari lagi pada Juni, dan sekitar 440 ribu barel per hari pada Juli," ungkap sumber OPEC, dilansir dari CNN, Sabtu, 3 April 2021.
Arab Saudi secara bertahap akan mengurangi pemotongan sukarela tambahan dan menghapusnya sama sekali pada akhir Juli. Langkah untuk meningkatkan produksi adalah taruhan bahwa peluncuran vaksin akan dipercepat musim panas ini di negara-negara ekonomi besar dan lebih banyak orang akan mulai bepergian yang diyakini meningkatkan permintaan energi.
Hal itu juga menandai pergantian strategi yang lebih agresif untuk kelompok tersebut, yang telah menerapkan pendekatan hati-hati dalam beberapa bulan terakhir di tengah kekhawatiran bahwa pemulihan global mungkin terhenti.
Kekuatan eksternal menekan kelompok tersebut untuk mengubah arah. Sekretaris Energi AS Jennifer Granholm mengaku dia mendapat telepon positif dengan Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz Bin Salman menjelang pertemuan itu.
"Kami menegaskan kembali pentingnya kerja sama internasional untuk memastikan sumber energi yang terjangkau dan dapat diandalkan bagi konsumen," kata Granholm di Twitter.
Waktu dan substansi panggilan menunjukkan bahwa Amerika Serikat ingin melihat pasokan minyak meningkat menyusul lonjakan 70 persen harga minyak mentah Brent, patokan global, selama lima bulan terakhir. Harga bensin AS juga meningkat tajam menjadi rata-rata USD2,88 per galon.
Pangeran Abdulaziz membantah bahwa tekanan AS telah memainkan peran dalam keputusan untuk meningkatkan produksi. Ia mengaku belum membahas pasar minyak dengan Granholm. "Kami tidak bicara tentang minyak, pasar minyak atau harga minyak," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News