Mengutip Antara, Jumat, 5 Maret 2021, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei, terangkat sebanyak USD2,67 atau 4,2 persen menjadi USD66,74 per barel, setelah sempat menyentuh USD67,75, tertinggi sejak Januari 2020.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman April berakhir USD2,55 atau 4,2 persen lebih tinggi menjadi USD63,83 per barel, juga setelah mencapai tertinggi sejak Januari 2020 pada USD64,86.
"OPEC mengejutkan kami. Pesan yang dikirim OPEC ke pasar adalah mereka sangat ingin melihat harga minyak semakin panas dan pada akhirnya, sangat membantu dalam mengurangi ketergantungan pada persediaan yang dibangun tahun lalu akibat covid-19," kata Kepala Strategi Komoditas TD Securities Bart Melek.
Beberapa analis telah memperkirakan OPEC+, aliansi dari Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan produsen utama lainnya, akan meningkatkan produksi sekitar 500 ribu barel per hari.
Pemimpin kelompok itu, Arab Saudi, mengatakan akan memperpanjang pengurangan produksi minyak sukarela sebesar satu juta barel per hari (bph), dan memutuskan dalam beberapa bulan mendatang kapan akan menghentikannya secara bertahap.
"Namun ada satu duri dalam koktail bullish dan sangat sedikit yang terkejut. Rusia ingin meningkatkan produksi," kata Kepala Pasar Minyak Rystad Energy Bjornar Tonhaugen.
OPEC+ menyetujui melanjutkan tingkat produksi saat ini hingga April, kecuali bahwa Rusia dan Kazakhstan akan diizinkan untuk meningkatkan produksi masing-masing sebesar 130 ribu dan 20 ribu barel per hari pada April, kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.
"Selain Rusia, pemenang terbesar dari perpanjangan (pengurangan produksi) OPEC+ adalah AS. Dengan level harga seperti itu, yang sekarang lebih meningkat setelah berita kemungkinan konsensus perpanjangan, AS dapat dengan nyaman meningkatkan produksi, bahkan dari proyek-proyek dengan titik impas yang mahal, Tonhaugen menambahkan.
Juga mendukung sentimen, pasukan Houthi Yaman mengatakan mereka telah menembakkan rudal ke fasilitas Saudi Aramco di Jeddah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News