Ilustrasi. FOTO: AFP
Ilustrasi. FOTO: AFP

Ledakan Harga Minyak Hantui Pertemuan Pemimpin Industri Energi Terbesar di Dunia

Angga Bratadharma • 08 Maret 2022 12:16
Houston: Pertemuan para pemimpin industri energi terbesar di dunia dimulai di Houston pada Senin waktu setempat. Pertemuan itu dilakukan ketika invasi Rusia ke Ukraina memberikan kejutan terhadap harga minyak dan bagi ekonomi global dengan para eksekutif menghadapi kritik terkait peran industri dalam perubahan iklim.
 
Harga minyak global mencapai tingkat yang tidak terlihat sejak krisis keuangan 2008 karena gangguan terhadap ekspor minyak mentah dan bahan bakar dari Rusia telah membuat dunia kekurangan pasokan. Kondisi itu memicu ancaman gangguan terbesar di pasar energi di seluruh dunia dalam beberapa dekade -yang menurut produsen minyak memerlukan tanggapan cepat.
 
"Setiap orang yang merupakan produsen minyak harus mempercepat upaya untuk membawa lebih banyak minyak ke pasar," kata Kepala Eksekutif Hess John Hess, di sebuah panel, dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 8 Maret 2022.

Pertemuan tersebut diharapkan menarik lebih dari 4.500 peserta, dengan program yang disusun jauh sebelum invasi Moskow ke Ukraina yang berfokus pada transisi energi dan banyak panel yang berpusat di sekitar penangkapan hidrogen dan karbon.
 
"Pertemuan direncanakan untuk membahas transisi energi, energi terbarukan, dan hidrogen masa depan. Tapi kami terlempar kembali ke abad terakhir, membahas pasokan minyak,” kata CEO 3R Petroleum Ricardo Savini.

Invasi Rusia

Invasi Rusia ditanggapi oleh beberapa pembicara, dimulai dengan utusan iklim AS John Kerry, yang berbicara tentang invasi tersebut. Patokan global minyak mentah Brent sempat melampaui USD139 pada Senin waktu setempat -tidak terlalu jauh dari level tertinggi sepanjang masa USD147,50, dan analis percaya harga tinggi bisa bertahan selama berbulan-bulan.
 
"Ini adalah momen yang menentukan untuk abad ini," kata Kerry, mencatat orang akan perlu hidup dengan biaya energi yang lebih tinggi untuk sementara waktu sebagai akibatnya.
 
Amerika Serikat dan Uni Eropa sekarang sedang mempertimbangkan larangan langsung untuk membeli energi dari Rusia, dengan Washington mempertimbangkan untuk melanjutkan sendiri, kata sumber, sebuah langkah yang sampai sekarang tidak ingin diambil oleh Gedung Putih.

Jumlah penjualan minyak Rusia sekitar 4-5 juta barel per hari (bph) minyak mentah, lebih banyak dari negara lain selain Arab Saudi. Negara-negara Eropa menyumbang sekitar setengah dari pembelian tersebut, menurut Administrasi Informasi Energi AS.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan