Ilustrasi. FOTO: AFP
Ilustrasi. FOTO: AFP

Ekonom Citi: Lonjakan Inflasi AS Ibarat Pukulan di Perut bagi Fed

Angga Bratadharma • 13 Februari 2022 18:02
New York: Kepala Ekonom Global Citi Research Nathan Sheets mengibaratkan data inflasi Amerika Serikat (AS) yang tinggi di Januari seperti pukulan di perut untuk Federal Reserve. Bukan tidak mungkin akan direspons dengan menaikkan suku bunga utama lebih agresif sebanyak 50 basis poin pada Maret.
 
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan indeks harga konsumen untuk Januari, yang mengukur biaya puluhan barang konsumsi sehari-hari, naik 7,5 persen secara tahun-ke-tahun. Angka itu terbilang tinggi dan harus direspons sebaik mungkin agar tidak terus melonjak di masa-masa mendatang.
 
"Data inflasi hari ini datang seperti pukulan di perut (Ketua The Fed) Jerome Powell dan rekan-rekannya. Narasi mereka adalah bahwa seiring berjalannya tahun, kita akan melihat inflasi mulai mereda dan turun. Dan bahkan tidak ada petunjuk tentang itu dalam data Januari," kata Sheets, dilansir dari CNBC International, Minggu, 13 Februari 2022.

Sheets menambahkan dengan tantangan yang ditimbulkan oleh varian Omicron yang sangat menular, inflasi masih tetap tinggi, dan lebih banyak kemajuan perlu dilakukan untuk menurunkan inflasi ke angka tiga persen untuk tahun ini.
 
"Saya pikir kita juga harus melihat Federal Reserve yang semakin agresif. Dan saya pikir jelas setelah data inflasi hari ini, (kenaikan suku bunga) 50 basis poin untuk Maret harus ada di atas meja. Apa yang harus kita lakukan sepanjang sisa tahun ini untuk menurunkan inflasi? Karena sepertinya tidak mereda dengan sendirinya -setidaknya belum ada tanda-tandanya," ucapnya.
 
Mengikuti data inflasi terbaru, Goldman Sachs mengatakan pihaknya menaikkan perkiraan Fed untuk memasukkan tujuh kenaikan suku bunga 25 bps berturut-turut pada setiap pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal yang tersisa pada 2022. Bank investasi itu sebelumnya memperkirakan lima kenaikan untuk tahun ini.
 
"Kami melihat argumen untuk kenaikan suku bunga 50 basis poin di Maret. Tingkat suku bunga terlihat tidak pantas, dan kombinasi dari inflasi yang sangat tinggi, pertumbuhan upah yang tinggi, dan ekspektasi inflasi jangka pendek yang tinggi berarti kekhawatiran jatuh ke dalam spiral harga-upah layak untuk ditanggapi dengan serius," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan