Ilustrasi. FOTO: AFP
Ilustrasi. FOTO: AFP

Sah, Uni Eropa dan Tiongkok Sepakati Perjanjian Investasi

Angga Bratadharma • 31 Desember 2020 12:19
Brussels: Uni Eropa dan Tiongkok menyetujui kesepakatan investasi pada Rabu waktu setempat (Kamis WIB). Kesepakatan yang tercapai ini akan memberi perusahaan Eropa akses lebih besar ke pasar Tiongkok dan membantu memperbaiki apa yang dipandang Eropa sebagai hubungan ekonomi yang tidak seimbang.
 
Mengutip Channel News Asia, Kamis, 31 Desember 2020, perjanjian tersebut telah dibuat hampir tujuh tahun dan kemungkinan memakan waktu setidaknya satu tahun lagi untuk mulai berlaku. Kesepakatan ini merupakan bagian dari hubungan baru dengan Tiongkok yang dipandang Uni Eropa sebagai mitra dan saingan sistemik.
 
Perusahaan Eropa akan mendapatkan izin untuk beroperasi di Tiongkok dalam berbagai sektor termasuk mobil listrik, rumah sakit swasta, real estate, periklanan, industri maritim, layanan cloud telekomunikasi, sistem reservasi maskapai penerbangan, dan penanganan darat.

Kemudian beberapa persyaratan yang dioperasikan perusahaan sebagai bagian dari usaha patungan dengan mitra Tiongok akan dicabut. Perusahaan yang mendapatkan keuntungan termasuk Daimler, BMW, Peugeot, Allianz, dan Siemens, semuanya menjadi besar berkat kehadiran di Tiongkok.
 
Tiongkok juga akan melarang transfer teknologi paksa dari perusahaan asing, dan telah berjanji untuk lebih transparan mengenai subsidi dan melarang perusahaan milik negara melakukan diskriminasi terhadap investor asing.
 
Kesepakatan itu membuat Eropa setara dengan Amerika Serikat, yang telah mencapai kesepakatan perdagangan Fase I dengan Tiongkok. Jake Sullivan, pilihan Presiden AS terpilih Joe Biden sebagai penasihat keamanan nasional, men-tweet minggu lalu bahwa pemerintahan baru AS akan menyambut konsultasi awal dengan Eropa tentang praktik ekonomi Tiongkok.
 
Kesepakatan itu mencakup komitmen tentang perubahan iklim dan hak-hak buruh. Komitmen bersifat timbal balik, meski pasar Uni Eropa sudah jauh lebih terbuka. Brussels telah memberikan beberapa kekuatan dalam sektor energi, dan memberikan tawaran ke Tiongkok terutama terdiri dari jaminan keterbukaan.
 
Kesepakatan itu dicapai setelah pertemuan secara daring antara kepala lembaga Uni Eropa dan Presiden Tiongkok Xi Jinping. Kesepakatan itu menunjukkan tekad dan kepercayaan diri Tiongkok untuk lebih terbuka. Keterbukaan akan merangsang ekonomi global yang mulai pulih dari pandemi virus korona dan meningkatkan rasa saling percaya.
 
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyebut kesepakatan perjanjian investasi yang tercapai sebagai tonggak penting dalam hubungan antara Uni Eropa dengan Tiongkok. Direktur ECIPE Hosuk Lee-Makiyama mengatakan meskipun hanya ada sedikit manfaat yang didapatkan Beijing namun Tiongkok tidak akan diam begitu saja tanpa ada janji keuntungan.
 
"Tidak ada kekuatan besar, tidak terkecuali Tiongkok, memberikan apa saja secara gratis, jadi akan ada trade-off. Hanya saja tidak ada dalam kesepakatan," pungkasnya.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan