Pembuat mesin pesawat terbang itu telah memulai pembicaraan dengan serikat pekerja tentang penutupan dan pemotongan biaya di unit kedirgantaraan sipilnya. Demikian disampaikan pihak perusahaan dalam sebuah pernyataan surel.
"Saat kami terus mengelola basis biaya kami sebagai tanggapan atas dampak berkelanjutan dari pandemi covid-19 di seluruh sektor penerbangan komersial, kami mengusulkan penutupan operasional selama dua minggu di unit kedirgantaraan sipil selama musim panas," katanya, dikutip dari Antara, Senin, 8 Februari 2021.
Keuangan Rolls-Royce telah dihantam krisis covid-19 karena para pelanggan maskapai penerbangannya melarang penerbangan pesawat. Bulan lalu pemerintah setempat memperingatkan perjalanan akan lebih dibatasi dari yang diperkirakan tahun ini, sehingga menyebabkan peningkatan arus kas keluar.
Kepala operasi Airbus Michael Schoellhorn sebelumnya menjelaskan prospek industri penerbangan telah memburuk lagi karena meningkatnya infeksi virus korona dan pembatasan perjalanan yang dilakukan sejumlah negara.
Dikutip dari Channel News Asia pada Minggu, 4 Oktober 2020 lalu, dengan perjalanan udara di sebagian kecil dari tingkat normal karena pembatasan dan ketakutan wisatawan terkait pandemi korona maskapai penerbangan telah memperlambat pengiriman pesawat baru.
Dalam sebuah wawancara dengan harian bisnis Handelsblatt, Schoellhorn mengatakan situasi di awal musim gugur lebih buruk dari yang diperkirakan perusahaan di musim panas. Dia menambahkan bahwa hal ini bisa menyebabkan pengurangan 15 ribu pekerjaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News