Mengutip Xinhua, Jumat, 25 Juni 2021, Flutter Entertainment, sebuah perusahaan taruhan olahraga dan game, melonjak 3,72 persen, menjadi pemenang teratas dari saham unggulan. Anglo American dan Just Eat Takeaway masing-masing meningkat 3,61 persen dan 2,67 persen.
Vodafone Group, konglomerat telekomunikasi multinasional Inggris, adalah pemain terburuk di saham unggulan, dengan sahamnya kehilangan 4,10 persen. United Utilities Group, sebuah perusahaan air Inggris, turun 3,02 persen. Evraz, perusahaan pembuat baja dan pertambangan multinasional yang terintegrasi secara vertikal, turun 2,73 persen.
Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat berlabuh di zona hijau pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB), didukung oleh kenaikan solid di sektor keuangan. Sejauh ini Pemerintah AS terus memacu pemulihan ekonomi yang salah satunya dengan menggenjot vaksinasi covid-19.
Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak sebanyak 322,58 poin atau 0,95 persen menjadi 34.196,82. Sedangkan indeks S&P 500 menguat sebanyak 24,65 poin atau 0,58 persen menjadi 4.266,49. Kemudian indeks Komposit Nasdaq naik 97,98 poin atau 0,69 persen menjadi 14.369,71.
Sebanyak sembilan dari 11 sektor utama indeks S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor keuangan dan energi masing-masing naik 1,21 persen dan 0,85 persen, memimpin kenaikan. Sedangkan sektor real estat dan utilitas masih berjuang untuk bisa berada di area penguatan.
Perusahaan-perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS diperdagangkan lebih tinggi dengan semua 10 saham teratas menurut bobotnya di indeks S&P AS yang terdaftar di Tiongkok 50 mengakhiri hari dengan catatan optimistis.
Pergerakan pasar di atas terjadi ketika Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa ia telah mencapai kesepakatan dengan sekelompok senator bipartisan mengenai rencana infrastruktur sekitar USD1,2 triliun. Rencana tersebut diharapkan bisa berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi AS di masa mendatang.
Departemen Tenaga Kerja melaporkan, klaim pengangguran awal AS, cara kasar untuk mengukur PHK, turun menjadi 411 ribu dalam pekan yang berakhir 19 Juni, menyusul level revisi naik 418 ribu pada minggu sebelumnya. Angka tersebut mengecewakan ekspektasi pasar karena ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan penurunan sebanyak 380 ribu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News