Ilustrasi produksi minyak mentah. Foto: AFP.
Ilustrasi produksi minyak mentah. Foto: AFP.

Pasokan 'Disunat' OPEC+, Harga Minyak Dunia Langsung Melejit

Husen Miftahudin • 17 Juni 2023 09:04
New York: Harga minyak mentah memperpanjang kenaikannya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), membukukan kenaikan mingguan, karena permintaan Tiongkok yang lebih tinggi dan pemotongan pasokan OPEC+.
 
Kondisi tersebut langsung mengangkat harga minyak dunia, meskipun ada perkiraan pelemahan dalam ekonomi global dan prospek kenaikan suku bunga lebih lanjut.
 
Dikutip Xinhua, Sabtu, 17 Juni 2023, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli bertambah USD1,16 atau 1,64 persen menjadi menetap di USD71,78 per barel di New York Mercantile Exchange.
 
Sementara, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus terangkat USD0,94 atau 1,24 persen menjadi ditutup di USD76,61 per barel di London ICE Futures Exchange. Untuk minggu ini, Brent membukukan kenaikan mingguan sebesar 2,4 persen dan WTI naik 2,3 persen.
 

Kenaikan permintaan minyak oleh Tiongkok

 
Minyak telah naik minggu ini di tengah harapan meningkatnya permintaan Tiongkok. Tingkat pengolahan kilang Tiongkok naik pada Mei ke rekor tertinggi kedua. CEO Kuwait Petroleum Corp memperkirakan, permintaan Negeri Tirai Bambu tersebut akan terus meningkat selama paruh kedua.
 
Pedagang minyak terus menambah posisi beli untuk mengantisipasi permintaan minyak yang lebih tinggi yang timbul dari kebijakan dukungan Tiongkok.
 
Minyak menguat karena prospek fundamental jangka pendek tampaknya telah berubah, dengan premi diesel Eropa melonjak dan karena Tiongkok memberikan kuota impor minyak mentah besar-besaran, kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA, pemasok jasa perdagangan daring multi-aset.
 
Impor minyak mentah Tiongkok kemungkinan akan menjadi kuat setelah stimulus mengalir melalui ekonomi, menurut Moya.
 
Baca juga: 2 Faktor ini Kerek Harga Minyak hingga 3%

 

OPEC+ pangkas produksi minyak

 
Sementara itu, analis pemasok informasi pasar FX Empire Vladimir Zernov mengaitkan kenaikan harga minyak dengan pengurangan produksi oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan mitranya ditambah pemotongan tambahan oleh Arab Saudi pada Juli serta stimulus ekonomi Tiongkok.
 
Menteri Energi Rusia Nikolai Shulginov mengatakan realistis untuk mencapai harga minyak sekitar USD80 per barel, kantor berita negara Rusia melaporkan.
 
Shulginov juga mengatakan produksi kondensat minyak dan gas Rusia diperkirakan turun sekitar 20 juta ton (400 ribu barel per hari) tahun ini, mengulangi ekspektasi Rusia.
 
Di Iran, ekspor minyak mentah dan produksi minyak telah mencapai level tertinggi baru pada 2023 meskipun ada sanksi AS, menurut konsultan, data pengiriman dan sumber yang mengetahui masalah tersebut, menambah pasokan global ketika produsen lain membatasi produksi.
 
Amerika Serikat memiliki 552 rig pengeboran minyak aktif minggu ini, empat rig lebih sedikit dari minggu sebelumnya, sementara Kanada menambahkan 18 rig pengeboran minyak aktif mencapai 103 minggu ini, menurut data yang dikeluarkan oleh perusahaan jasa minyak Baker Hughes.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan