Ilustrasi Tupperware. Foto: Instagram Tupperwareid
Ilustrasi Tupperware. Foto: Instagram Tupperwareid

Tupperware Mau Bangkrut, Kalah Saing dengan Smiggle atau Corkcicle?

Annisa ayu artanti • 11 April 2023 17:52
New York: Perlengkapan dapur, Tupperware tertatih-tatih diambang kebangkrutan. Sahamnya anjlok 50 persen pada Senin waktu setempat. Penurunan tersebut menjadi rekor terendah saham Tupperware sepanjang masa.
 
Melansir Straits Times, Selasa, 11 April 2023 investor ketakutan setelah perusahaan mengatakan mereka telah mempekerjakan penasihat keuangan untuk membantu memperbaiki struktur permodalan dan memulihkan keraguan mengenai kemampuannya untuk melanjutkan kelangsungan usahanya.
 
Tupperware mengalami peningkatan pesat selama dua tahun pertama pandemi covid-19, dengan harga sahamnya melonjak menjadi USD37 karena lockdown mendorong penjualan peralatan dapur.
 
Baca juga:  Deretan Negara dengan Miliarder Terbanyak di Dunia, RI Nomor Berapa Ya?

Namun momen kejayaan itu runtuh setelah perusahaan menyalahkan ada kendala kas yang disebabkan oleh biaya bunga yang lebih tinggi. Lalu, pada hari Senin, saham ditutup pada USD1,22 setelah turun 49,6 persen.

Tupperware didirikan pada 1946. Tupperware dan wadah khasnya menciptakan bisnis penyimpanan makanan modern. Ini mendistribusikan produknya di hampir 70 negara, terutama melalui perwakilan independen di seluruh dunia.

Kalah saing

Namun, merek berusia 77 tahun itu berjuang keras untuk menggoyahkan citranya yang tenang dan menarik pembeli yang lebih muda dalam menghadapi persaingan baru, sementara permintaan akan produk rumahan turun.
 
Bulan lalu saja, perusahaan melaporkan kerugian dari operasi sebesar USD28,4 juta untuk 2022. Meskipun kerugian itu turun dari USD152,2 juta pada tahun sebelumnya penjualan bersih tahun lalu juga mengalami penurunan 18 persen menjadi USD1,31 miliar.
 
Kepala eksekutif Tupperware Miguel Fernandez mengatakan, perusahaan saat ini sedang mencari calon investor atau mitra pembiayaan untuk bertahan dalam bisnis. Ia juga mengakui perusahaan tidak akan memiliki cukup uang tunai untuk mendanai operasi jika gagal melakukannya.
 
Perusahaan juga mempertimbangkan langkah-langkah pemotongan biaya, termasuk memangkas pekerjaan dan meninjau portofolio real estatnya.
 
Ia juga bekerja sama dengan Moelis & Company dan Kirkland & Ellis untuk menjajaki opsi utang jangka panjang hampir USD700 juta.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan