Ilustrasi pergerakan harga minyak dunia. Foto: ICDX.
Ilustrasi pergerakan harga minyak dunia. Foto: ICDX.

Gara-gara Ini Harga Minyak Dunia Ngasih Diskon hingga 6%

Husen Miftahudin • 29 Oktober 2024 08:08
Houston: Harga minyak dunia anjlok sebesar enam persen pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), atau lebih dari USD4 per barel, setelah serangan balasan Israel pada Sabtu terhadap militer Iran melewati fasilitas minyak dan nuklir, tidak mengganggu pasokan energi.
 
Mengutip data Yahoo Finance, Selasa, 29 Oktober 2024, harga minyak berjangka Brent ditutup pada USD71,42 per barel, turun USD4,63 atau 6,09 persen. Sementara harga minyak mentah berjangka WTI AS ditutup pada USD67,38 per barel, USD4,40 atau 6,13 persen.
 
Baik minyak mentah berjangka Brent maupun West Texas Intermediate AS mencapai titik terendah sejak 1 Oktober saat pembukaan.

Minggu lalu, harga acuan naik empat persen dalam perdagangan yang bergejolak karena ketidakpastian atas pemilihan umum Amerika Serikat (AS) yang akan datang dan sejauh mana tanggapan Israel yang diharapkan terhadap serangan rudal Iran pada 1 Oktober.
 
Pada Sabtu, sejumlah jet Israel menyelesaikan tiga gelombang serangan sebelum fajar terhadap pabrik rudal dan lokasi lain di dekat Teheran dan di Iran barat, pertukaran terbaru antara kedua rival Timur Tengah tersebut.
 
Serangan tersebut lebih ditujukan pada target militer, meredakan kekhawatiran Israel mungkin menyerang fasilitas nuklir atau infrastruktur minyak Iran.
 
Baca juga: Gara-gara Ini Harga Minyak Dunia Terjun Bebas 1%
 

Target harga Brent jadi USD70/barel


Citi menurunkan target harga Brent untuk tiga bulan ke depan menjadi USD70 per barel dari USD74, dengan memperhitungkan premi risiko yang lebih rendah dalam waktu dekat, analis yang dipimpin oleh Max Layton mengatakan dalam sebuah catatan.
 
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya di OPEC+ mempertahankan kebijakan produksi minyak tidak berubah bulan lalu, termasuk rencana untuk mulai meningkatkan produksi mulai Desember. Kelompok tersebut akan bertemu pada 1 Desember menjelang pertemuan penuh OPEC+.
 
Analis Tudor, Pickering Holt Matt Portillo mengatakan WTI dapat diperdagangkan jauh lebih rendah di tahun mendatang. "Jika tidak ada gejolak di Timur Tengah, perkiraan dasar kami untuk WTI pada 2025 tetap USD65 per barel, dengan bias lebih rendah jika OPEC+ tidak menunjukkan kendala signifikan dalam mengembalikan volume ke pasar," kata Portillo.
 
Namun, ketegangan tetap tinggi setelah serangan itu, dan Iran akan menggunakan semua alat yang tersedia untuk menanggapi serangan Israel pada akhir pekan, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan