Reserve Bank of Australia. FOTO: AFP
Reserve Bank of Australia. FOTO: AFP

Lonjakan Inflasi Jadi Tantangan Terburuk Australia

Angga Bratadharma • 09 Juni 2022 14:04
Sydney: Bendahara Australia Jim Chalmers menyatakan indeks Harga Konsumen Australia telah meningkat 5,1 persen dalam tiga bulan pertama di tahun ini. Kondisi itu mengintensifkan tekanan pada rumah tangga dan menyarankan kenaikan suku bunga lebih lanjut ke depan.
 
Dengan kondisi itu, kemungkinan ia akan menaikkan perkiraan inflasi dalam pernyataan ekonomi bulan depan ke parlemen. "Sekarang benar-benar jelas tantangan inflasi yang dihadapi Australia lebih buruk. Orang-orang harus mengantisipasi itu akan lebih tinggi dari sekarang," kata Chalmers, dilansir dari The Business Times, Kamis, 9 Juni 2022.
 
Australia berada dalam cengkraman kenaikan harga listrik yang melanda Eropa dan AS menyusul invasi Rusia ke Ukraina dan memperburuk tekanan inflasi. Bank sentral Australia (RBA) pada awal Mei memperkirakan inflasi mencapai enam persen pada akhir tahun, sebelum turun menjadi tiga persen pada pertengahan 2024.

Hal itu sebagai tanggapan atas kenaikan suku bunga dan karena biaya energi yang lebih tinggi menyapu data. Ini bertujuan untuk menjaga inflasi antara 2-3 persen dari waktu ke waktu. Tak ditampik, ledakan inflasi menjadi tantangan banyak negara di dunia.
 
"Ini adalah tantangan yang menentukan dalam perekonomian. Tidak mudah diperbaiki, tidak mudah diatasi. Tapi tantangan, yang bahkan lebih substansial daripada yang dilakukan pendahulu saya," tuturnya.
 
Ekonomi Australia tumbuh kokoh dan pengangguran berada pada level terendah dalam 48 tahun. Namun anggarannya sangat dalam dan utang pemerintah pada tingkat rekor menyusul pengeluaran fiskal yang besar untuk mendukung ekonomi melalui pandemi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan