baca juga: The Fed Diyakini Tak Lagi Terlalu Galak, Rupiah Mulai Bernafas Lega |
"Penurunan inflasi yang signifikan kemungkinan akan tertinggal dari permintaan agregat," kata risalah itu dikutip dari Channel News Asia, Kamis, 13 Oktober 2022.
Pada September, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) menetapkan kebijakan Fed menaikkan suku bunga utama sebesar 0,75 poin persentase untuk ketiga kalinya berturut-turut, melanjutkan tindakan tegas untuk menekan inflasi, yang telah melonjak ke level tertinggi dalam 40 tahun.
Presiden AS Joe Biden mengakui ada kemungkinan negara itu dapat mengalami resesi sedikit ketika ditanya tentang kekhawatiran terhadap ekonomi di tengah proyeksi pertumbuhan yang suram.
Tetapi beberapa pejabat Fed yang dikutip dalam risalah juga mencatat penting untuk mengkalibrasi laju pengetatan kebijakan lebih lanjut dengan tujuan mengurangi risiko dampak buruk yang signifikan pada prospek ekonomi.
Beberapa pejabat menambahkan bahwa biaya untuk mengambil tindakan yang terlalu sedikit untuk menurunkan inflasi kemungkinan lebih besar daripada biaya untuk mengambil langkah besar.
Peserta The Fed juga mencatat komitmen kuat mereka untuk mengembalikan inflasi ke tujuan dua persen. Ukuran inflasi pilihan The Fed, indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), menunjukkan laju kenaikan harga tahunan sedikit melambat di Agustus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News