Ilustrasi. FOTO: Freepik
Ilustrasi. FOTO: Freepik

Ancaman Resesi di 'Depan Pintu', Ini Deretan Negara yang Ekonominya di 2023 Dipangkas Bank Dunia

Angga Bratadharma • 12 Januari 2023 09:33
Jakarta: Ancaman resesi kian nyata dan sepertinya sudah berada di depan pintu. Pasalnya, Bank Dunia memutuskan untuk memangkas pertumbuhan ekonomi global menjadi 1,7 persen di 2023, yang merupakan laju ekspansi terlemah ketiga dalam hampir tiga dekade dan 1,3 poin lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.
 
Beberapa hal yang melatarbelakangi Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yakni guncangan negatif yang berkelanjutan termasuk tingkat inflasi yang lebih tinggi, kenaikan kenaikan suku bunga yang tiba-tiba untuk menahan ledakan inflasi, dan potensi kebangkitan kembali pandemi covid-19.
 
"Pertumbuhan global telah melambat dan ekonomi dunia hampir jatuh ke dalam resesi -yang didefinisikan sebagai kontraksi dalam pendapatan per kapita global tahunan- hanya tiga tahun setelah keluar dari resesi yang disebabkan pandemi pada 2020," kata Bank Dunia dalam laporan setengah tahunan Prospek Ekonomi Global.
Baca: Strategi Investasi Standard Chartered: Bermain Aman Hadapi Volatilitas

Mengutip laporan Bank Dunia, Kamis, 12 Januari 2023, berikut negara-negara yang diramal Bank Dunia pertumbuhan ekonominya mengalami penurunan di 2023, yakni:

Amerika Serikat

Pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat diperkirakan melambat menjadi 0,5 persen tahun ini, atau 1,9 poin di bawah proyeksi sebelumnya. Hal itu karena ekonomi terbesar di dunia itu mengalami pengetatan kebijakan moneter paling cepat dalam lebih dari 40 tahun untuk meredam kenaikan harga makanan dan energi. Dengan inflasi yang diperkirakan moderat tahun ini karena pasar tenaga kerja melemah dan tekanan upah menurun maka ekonomi AS kemungkinan tumbuh 1,6 persen di tahun depan, direvisi turun sebesar 0,4 poin.

Tiongkok

Di Tiongkok, aktivitas ekonomi memburuk di 2022, dengan konsumsi dibatasi pembatasan di bawah kebijakan nol-covid dan kekeringan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pertumbuhan diperkirakan meningkat menjadi 4,3 persen tahun ini karena pencabutan pembatasan pandemi melepaskan pengeluaran yang terpendam, turun 0,9 poin dari perkiraan Juni.

Jepang

Untuk Jepang, pertumbuhan ekonomi diramal melambat menjadi 1,0 persen pada tahun ini, penurunan 0,3 poin dari Juni, setelah pertumbuhan 1,2 persen pada 2022. Bank Dunia mencatat laju lamban akan terlihat bersamaan dengan perlambatan ekonomi maju lainnya. Negara Asia yang miskin sumber daya itu menghadapi tantangan karena harga energi yang tinggi mengikis daya beli rumah tangga dan mengurangi konsumsi. Produk domestik bruto riil Jepang diperkirakan tumbuh 0,7 persen pada 2024, 0,1 poin lebih tinggi dari yang diperkirakan pada Juni.

Kawasan Euro

Kawasan euro akan melihat pertumbuhan ekonomi nol persen di tahun ini, direvisi turun 1,9 poin, karena gangguan pasokan energi yang sedang berlangsung terkait dengan invasi Rusia ke Ukraina dan prospek pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut. Kawasan ini akan tumbuh 1,6 persen tahun depan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan