Pariwisata Thailand. Foto : AFP.
Pariwisata Thailand. Foto : AFP.

Kejatuhan Pariwisata Pukul Ekonomi Thailand

Arif Wicaksono • 02 September 2021 16:21
Bangkok: Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha membela penanganan pemerintahnya terhadap krisis covid-19 sambil menyalahkan pandemi sebagai penyebab lambatnya pertumbuhan ekonomi.
 
Jenderal Prayut menekankan bahwa Thailand bukan satu-satunya negara di dunia yang dilanda pandemi dan bahwa krisis kesehatan global telah memberikan pukulan berat bagi sektor pariwisatanya, yang telah lama menjadi sumber pendapatan utama negara.
 
“Pariwisata adalah pahlawan kami dalam hal ekonomi. Pada 2019, itu menghasilkan 20 persen dari PDB dan menciptakan 8,3 juta pekerjaan. Hampir 40 juta pelancong internasional mengunjungi Thailand saat itu,” kata Jenderal Prayut dikutip dari Channel News Asia, Kamis, 2 September 2021.

“Namun sejak covid-19 muncul, berdampak buruk pada pariwisata (sektor) Thailand, sehingga jumlah wisatawan turun menjadi 6,7 juta pada 2020. Jumlah itu diperkirakan akan turun di bawah satu juta pada 2021 sebagai akibat dari berbagai upaya pengendalian. penyebaran covid-19 baik lokal maupun internasional,” tambahnya.
 
Pernyataan perdana menteri muncul setelah kritik dari anggota parlemen oposisi terhadap pemerintahannya dan penanganannya terhadap pandemi dalam debat empat hari tidak percaya yang dimulai pada hari Selasa. Mosi tidak percaya diajukan oleh blok oposisi.
 
Debat menargetkan perdana menteri dan lima anggota kabinetnya, termasuk Menteri Kesehatan Masyarakat Anutin Charnvirakul, Menteri Transportasi Saksayam Chidchob, Menteri Tenaga Kerja Suchat Chomklin, Menteri Ekonomi dan Masyarakat Digital Chaiwut Thanakamanusorn serta Menteri Pertanian dan Koperasi Chalermchai Sri-on. Ini dijadwalkan berakhir pada hari Jumat sebelum pemungutan suara oleh Majelis Rendah pada Sabtu.
 
Dia mengakui bahwa ekonomi Thailand dapat menghadapi pemulihan yang lambat karena sektor pariwisata telah terpukul keras oleh virus korona. Dia mengatakan pandemi ini belum pernah terjadi sebelumnya dan menyatakan bahwa pemerintahnya melakukan yang terbaik untuk mengatasinya dengan berbagai tindakan.
 
“Segalanya bisa lambat tetapi tidak mudah untuk bekerja secara sistematis dan benar ketika menyangkut pengeluaran anggaran yang berbeda. Dampaknya jauh. Langkah-langkah kesehatan masyarakat semuanya datang dari saran. Mereka berasal dari lusinan dokter, bahkan sekitar 100 di antaranya, sebelum menjadi tindakan pemerintah,” kata Jenderal Prayut kepada anggota parlemen.
 
“Pemerintah menempatkan kesehatan masyarakat di atas ekonomi. Kami menyelesaikan semua masalah, dengan fokus yang kuat pada kesehatan masyarakat," tambahnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan