Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa mereka akan melepaskan jutaan barel minyak dari cadangan strategis berkoordinasi dengan Tiongkok dan negara-negara Asia lainnya. Upaya itu untuk mencoba mendinginkan harga setelah produsen OPEC+ berulang kali mengabaikan seruan untuk lebih banyak produksi minyak mentah.
Mengutip Channel News Asia, Kamis, 25 November 2021, Administrasi Cadangan Pangan dan Strategis Nasional Tiongkok mengkonfirmasi pekan lalu bahwa pihaknya sedang mengerjakan rilis stok minyak tetapi menolak mengomentari permintaan AS.
Berbicara dalam jumpa pers harian, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian kembali menolak berkomentar apakah Tiongkok berpartisipasi dalam rilis stok minyak yang dikoordinasikan oleh Amerika Serikat atau tidak.
"Pihak Tiongkok akan mengatur pelepasan minyak mentah dari cadangan negara sesuai dengan kebutuhan aktualnya sendiri," kata Zhao.
Ia menambahkan bahwa pihaknya akan mempublikasikan informasi yang relevan tanpa penundaan. Zhao mengatakan bahwa Tiongkok akan menjaga komunikasi dan kerja sama untuk memastikan stabilitas jangka panjang pasar minyak. Harapannya pasar minyak tetap stabil di masa-masa mendatang.
Bank sentral Tiongkok
Di sisi lain, bank sentral Tiongkok menghapus beberapa frasa tentang pengekangan kebijakan dalam laporan triwulanan, sebuah langkah yang menurut para ekonom mungkin merupakan tanda stimulus sedang dalam perjalanan. Sejauh ini, Beijing terus memacu pemulihan ekonomi usai terhantam pandemi covid-19.The People’s Bank of China (PBoC) telah membuat kebijakan moneter sedikit berubah sejak Tiongkok melepaskan dampak pandemi terburuk tahun lalu. Pertumbuhan ekonomi sudah melambat dalam beberapa bulan terakhir di tengah tindakan keras peraturan pada sektor properti, kekurangan listrik di pabrik, dan pengeluaran konsumen yang lesu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News