Dikutip dari Antara, Sabtu, 25 September 2021, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November bertambah 84 sen atau 1,1 persen, menjadi USD78,09 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman November menguat 68 sen atau 0,9 persen, menjadi USD73,98 per barel.
Level tersebut merupakan penutupan tertinggi untuk Brent sejak Oktober 2018 dan untuk WTI sejak Juli 2021, serta kenaikan minggu ketiga untuk Brent dan yang kelima untuk WTI sebagian besar karena gangguan produksi Pantai Teluk AS akibat Badai Ida pada akhir Agustus. Reli sedikit diredam oleh penjualan publik pertama dari cadangan minyak mentah negara di Tiongkok.
"Karena harga minyak berada di jalur untuk ditutup dengan kenaikan mingguan lagi, pasar menilai dampak gangguan pasokan yang berkepanjangan, dan kemungkinan penarikan penyimpanan yang akan diperlukan untuk memenuhi permintaan kilang-kilang," kata Louise Dickson, analis pasar minyak senior di Energi Rystad dikutip dari Antara, Sabtu, 25 September 2021.
Beberapa gangguan dapat berlangsung selama berbulan-bulan dan telah menyebabkan penarikan tajam dalam persediaan minyak mentah AS dan global. Penyulingan-penyuling minyak AS sedang berburu untuk menggantikan minyak mentah Teluk (Meksiko), beralih ke minyak Irak dan Kanada.
Sementara itu, impor minyak mentah India naik ke puncak tiga bulan pada Agustus, rebound dari level terendah satu tahun di Juli. Beberapa anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, telah berjuang untuk meningkatkan produksi karena kurangnya investasi atau penundaan pemeliharaan selama pandemi.
Rusia mengatakan akan tetap menjadi pemasok energi ke pasar global. Raksasa gas Rusia Gazprom telah dituduh meningkatkan pasokan gas alamnya terlalu sedikit ke Eropa saat harga gas melonjak.
Produsen minyak terbesar Kazakhstan, Tengizchevroil (TCO) yang dipimpin Chevron, akan menunda komponen proyek ekspansi senilai USD45,2 miliar selama tiga hingga tujuh bulan kedepan.
Di Amerika Serikat, pengebor menambahkan 10 rig minyak minggu ini, membuat jumlah rig minyak dan gas naik selama 14 bulan berturut-turut.
Namun, penjualan publik pertama Tiongkok atas cadangan minyak negaranya membatasi kenaikan harga minyak mentah. PetroChina dan Hengli Petrochemical membeli empat kargo untuk pengiriman minyak dengan total kapasitas sekitar 4,43 juta barel.
Analis juga mencatat krisis Evergrande yang tetap menjadi risiko terhadap harga minyak setelah unit mobil listrik perusahaan itu memperingatkan menghadapi masa depan yang tidak pasti kecuali mendapat suntikan uang tunai dengan cepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News