"Tidak perlu melakukan sesuatu yang ekstra di awal proses lepas landas. Saya tidak melihat argumen yang meyakinkan untuk mengambil langkah besar untuk memulai proses (kenaikan suku bunga The Fed dalam jumlah besar)," kata Presiden Bank Federal Reserve New York John Williams, dilansir dari Channel News Asia, Kamis, 24 Februari 2022.
Komentarnya meremehkan ekspektasi di antara banyak ekonom dan investor bahwa Fed dapat bergerak agresif untuk menaikkan suku bunga setengah poin di Maret. Hal itu untuk memerangi inflasi yang kini berada di level tinggi, daripada kenaikan seperempat poin seperti biasanya.
Inflasi AS telah mencapai tingkat tertinggi dalam empat dekade, mengalahkan popularitas Presiden Joe Biden dan memukul rumah tangga dan bisnis di ekonomi terbesar dunia itu. Williams mengakui harga naik lebih tinggi dan bertahan lebih lama dari yang dia perkirakan, dan membiarkan pintu terbuka untuk tindakan yang lebih agresif jika situasi menuntutnya.
"Apa yang saya coba sampaikan adalah bahwa kita akan bergerak dalam serangkaian langkah untuk menaikkan suku bunga dari nol ke tingkat yang lebih normal dari dua hingga 2,5 persen," tuturnya.
Williams, yang menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mengatakan, bank sentral AS bisa melambat atau bergerak lebih cepat. "Tapi saya tidak melihat kebutuhan untuk melakukan itu (menaikkan suku bunga dalam jumlah besar) di awal," ucapnya.
Sikapnya bertentangan dengan yang lain, seperti Presiden Fed St Louis James Bullard, yang telah meminta bank sentral untuk membebani kenaikan suku bunganya, dan akan terbuka untuk mendaki kenaikan suku bunga utama di luar pertemuan yang dijadwalkan secara rutin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id