Mengutip Xinhua, Sabtu, 12 September 2020, menurut Departemen Perdagangan Internasional Inggris (DIT), kesepakatan ini mengartikan sebanyak 99 persen ekspor ke Jepang akan bebas tarif dan diharapkan dapat meningkatkan perdagangan bilateral sebesar 15,2 miliar pound (sekitar USD19,5 miliar).
DIT mengatakan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Inggris-Jepang pada prinsipnya telah disepakati oleh Menteri Perdagangan Internasional Inggris Liz Truss dan Menteri Luar Negeri Jepang Motegi Toshimitsu. Perjanjian tersebut langkah penting bagi Inggris untuk bergabung dengan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP).
Mengenai pencapaian kesepakatan ini sebagai momen bersejarah bagi Inggris dan Jepang, Truss mengatakan kesepakatan tersebut jauh melampaui kesepakatan dengan Uni Eropa (UE). Hal itu karena mengamankan kemenangan baru bagi bisnis Inggris di industri manufaktur, makanan dan minuman, dan teknologi.
"Bisnis akan membantu mendukung pemerintah dalam upayanya untuk mendapatkan lebih banyak kesepakatan perdagangan di seluruh dunia dan mempromosikan manfaatnya bagi masyarakat. Kesepakatan dengan Jepang bisa menjadi yang pertama dari banyak kesepakatan," kata Direktur Jenderal Konfederasi Industri Inggris Carolyn Fairbairn.
Inggris dan Jepang meluncurkan negosiasi perdagangan bebas pada Juni silam. Kesepakatan itu muncul setelah pembicaraan perdagangan antara Inggris dan Uni Eropa mengalami kemunduran besar.
"Mengamankan Perjanjian Perdagangan Bebas dengan UE tetap penting untuk masa depan bisnis di Inggris. Kami mendesak para menteri untuk melipatgandakan upaya mereka untuk mencapai kemitraan yang komprehensif dengan mitra dagang terbesar kami pada saat-saat penting dalam negosiasi," pungkas Direktur Jenderal Kamar Dagang Inggris Adam Marshall.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News