"Sekarang, banyak bank sentral meninjau kerangka kerja mereka untuk mengidentifikasi strategi dan alat inovatif yang akan mendukung pemulihan dari krisis ini dan seterusnya," kata Georgieva, dikutip dari Xinhua, Rabu, 25 November 2020.
"Sementara kerangka dan perangkat baru dapat mempercepat pemulihan, stimulus moneter tambahan dapat menimbulkan risiko penting bagi stabilitas keuangan," kata Georgieva sembari menambahkan kondisi keuangan yang lebih mudah dapat mendorong pengambilan risiko yang berlebihan.
Dia mengingatkan pembuat kebijakan moneter perlu menyeimbangkan dorongan jangka pendek untuk inflasi dan output terhadap peningkatan kerentanan keuangan makro.
Georgieva mencatat bahwa kebijakan moneter tidak boleh dan tidak dapat melakukan tugasnya sendiri untuk melawan krisis dan mendukung pemulihan.
"Kebijakan fiskal memiliki peran penting untuk dimainkan -pembuat kebijakan telah meningkatkan dukungan fiskal selama krisis, dan perlu terus melakukannya untuk mendukung pemulihan yang berkelanjutan dan inklusif," katanya.
"IMF sangat mendukung upaya ini. Menemukan alat kebijakan dan pendekatan yang tepat untuk merangsang ekonomi kita, sambil mengelola risiko, merupakan upaya yang kritis," tambah dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News