"Indonesia sudah menceritakan berbagai upaya transformasi digital. Kami yakin, di masa depan, kita bisa menjadi mitra yang erat," ujar Merkel, dalam pembukaan Hannover Messe 2021 secara virtual, dilansir dari Mediaindonesia.com, Selasa, 13 April 2021.
Tidak hanya di sektor teknologi, perempuan berusia 66 tahun itu optimistis kedua negara bisa menjalin kemitraan yang kuat di berbagai bidang terutama di sektor perdagangan. "Kami tidak akan membatasi kemitraan dan perdagangan dengan Indonesia. Itu juga sudah kami buktikan dengan mulai dibahasnya Indonesia-Europan Union CEPA sejak 2016 lalu," tuturnya.
"Saya yakin kita tidak perlu menuggu lima tahun lagi untuk menyelesaikan perjanjian ini," tambahnya.
Sebelumnya, dalam kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo mengajak Angela Merkel untuk mempererat kerja sama di bidang teknologi digital. Jokowi memaparkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi digital dan industri 4.0 tercepat di Asia Tenggara.
Indonesia juga telah memiliki satu perusahaan rintis berstatus decacorn dan lima unicorn yang diyakini akan terus berkembang. Ke depan, lanjutnya, industri ini akan berkontribusi pada PDB Indonesia sekitar USD133 miliar di 2025.
"Didukung 185 juta penduduk yang memiliki akses internet, terbesar keempat di dunia, kemajuan industri 4.0 akan menjadikan Indonesia top 10 economy global di 2030. Oleh karena itu, saya ingin mengajak Jerman untuk bermitra mewujudkan transformasi digital di Indonesia," ujar Jokowi.
Saat ini, Indonesia sudah menyiapkan peta jalan industri 4.0 yang fokus pada tiga hal yakni penguatan Sumber Daya Manusia (SDM), penciptaan iklim investasi yang baik, dan pembangunan hijau.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News