Ilustrasi. FOTO: AFP
Ilustrasi. FOTO: AFP

Ekonomi AS Diramal Memburuk di Kuartal I-2021, Kenapa?

Angga Bratadharma • 10 Desember 2020 10:01
New York: Ned Davis Research memandang ekonomi Amerika Serikat (AS) akan bergerak lebih buruk meski vaksin covid-19 sudah ditemukan, sebelum nantinya menjadi lebih baik. Pemerintah diminta menekan penyebaran covid-19 secara signifikan agar tidak kian liar guna meredam dampak buruknya terhadap perekonomian.
 
Ekonom Senior Internasional Ned Davis Research Alejandra Grindal mengaku pihaknya melihat adanya hal-hal yang membuat ekonomi AS memburuk di kuartal I-2021 meski pasar saham bergerak ke rekor tertinggi usai pengumuman tentang vaksin covid-19. Kondisi ini tentu harus diwaspadai sebaik mungkin.
 
"Segalanya akan menjadi lebih buruk sebelum menjadi lebih baik. Kami melihat hal-hal menjadi sedikit lebih buruk di kuartal I, terutama jika covid-19 memburuk, penguncian bertahan lebih lama, dan kami tidak mendapatkan pembaruan stimulus (tambahan covid-19) yang disahkan Kongres," kata Grindal, dikutip dari CNBC International, Kamis, 10 Desember 2020.

Grindal tidak menampik peluncuran vaksin AS pada kuartal kedua di 2021 akan memicu perubahan haluan yang lebih besar. Hal tersebut juga diyakini memberikan dampak signifikan terhadap upaya pemulihan ekonomi Paman Sam usai terhantam cukup keras oleh pandemi covid-19.
 
"Vaksin pada awal kuartal kedua atau sepanjang kuartal kedua 2021 dapat memicu pemulihan yang cukup tajam tidak hanya dalam aktivitas ekonomi AS, tetapi juga aktivitas ekonomi global. Permintaan yang tertekan di banyak negara dapat terdorong oleh vaksin," tuturnya.
 
"Saat Anda melihat ekonomi global secara agregat, Tiongkok memainkan peran yang cukup besar. Tiongkok kemungkinan menjadi satu-satunya penyumbang, setidaknya penyumbang utama, pertumbuhan global di tahun ini. Kami telah melihat pemulihan yang cukup tajam (di Tiongkok)," tambahnya.
 
Di sisi lain, Grindal mengatakan investor salah memahami jika ada pandangan bahwa di bawah Pemerintahan Biden perang dagang antara AS dan Tiongkok akan berakhir. "Investor salah paham jika mereka merasa di bawah Pemerintahan Biden, perang perdagangan AS-Tiongkok akan berakhir. Itu sangat tidak mungkin," tegas Grindal.
 

"Satu perkembangan besar yang kami alami selama empat tahun terakhir adalah pandangan umum di antara Demokrat dan Republik bahwa Tiongkok telah terlibat dalam praktik perdagangan yang tidak adil," pungkasnya.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan