"Pandemi virus korona telah meninggalkan dampak besar pada kondisi sosial ekonomi, mengurangi pendapatan masyarakat," kata Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc, dikutip dari Xinhua, Selasa, 20 Oktober 2020.
Phuc mengatakan prioritas pertama Vietnam adalah terus menahan covid-19. "Kami telah melakukan pekerjaan yang baik dalam menahan virus, membuka jalan untuk menghidupkan kembali kegiatan ekonomi," kata Phuc.
Negara di Asia Tenggara itu berkinerja lebih baik daripada banyak negara lain dalam memerangi virus korona, hanya mencatat 1.140 infeksi, dengan 35 kematian. Serta belum melaporkan kasus yang ditularkan secara lokal selama 47 hari.
Vietnam baru saja menghadapi serangkaian bencana alam baru-baru ini. Banjir dan tanah longsor pada Oktober telah menewaskan 105 orang dan menyebabkan 27 lainnya hilang di provinsi tengah negara itu dengan lebih banyak hujan lebat dalam beberapa hari mendatang.
Vietnam menargetkan pertumbuhan ekonomi enam persen pada tahun depan. Serta pertumbuhan tahunan rata-rata 6,5 persen hingga tujuh persen untuk lima tahun ke depan.
"Dampak pandemi bisa berlangsung lebih lama, dan karenanya sulit untuk menargetkan," kata Phuc, merujuk pada pertumbuhan selama periode 2021 hingga 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News