Melansir Antara, Selasa, 14 Juni 2022, langkah Celsius ini telah memicu penurunan di seluruh mata uang kripto, dengan nilainya turun di bawah USD1 triliun pada Senin untuk pertama kalinya sejak Januari 2021. Tak ayal, langsung memicu kekhawatiran kekalahan itu mungkin meluas ke aset-aset lain atau memukul perusahaan lain.
"Hampir semua hal bisa menjadi sistemik dalam kripto, karena seluruh ruang terlalu dipengaruhi. Ini semua sebuah house of cards (situasi yang tidak aman)," kata Kepala eksekutif Swan Bitcoin, Cory Klippsten, platform tabungan bitcoin.
CEO Celsius Alex Mashinsky dan Celsius tidak menanggapi permintaan komentar Reuters. Celsius yang berbasis di New Jersey, memiliki aset sekitar USD11,8 miliar, menawarkan produk berbunga kepada pelanggan yang menyetor uang kripto dengan platformnya. Kemudian meminjamkan uang kripto untuk mendapatkan pengembalian.
Setelah pengumuman Celsius, bitcoin menyentuh level terendah selama 18 bulan di USD22.725, sebelum rebound sedikit menjadi sekitar USD23.265. Sementara token ether, uang kripto nomor dua turun sebanyak 18 persen menjadi USD1.176, terendah sejak Januari 2021.
Perusahaan-perusahaan yang terpapar uang kripto sebelumnya telah memperingatkan penurunan harga token dapat memiliki efek riak, termasuk dengan memicu margin calls (peringatan dari broker atau sekuritas kepada investor untuk menambah modal ke rekening investasinya).
"Ini masih merupakan momen yang tidak nyaman, dan ada beberapa risiko penularan di sekitar kripto secara lebih luas," jelas Kepala strategi keuangan di perusahaan pengelola dana Solrise Finance, Joseph Edwards.
Suku bunga dan lonjakan inflasi
Pasar kripto telah merosot dalam beberapa minggu terakhir karena kenaikan suku bunga dan lonjakan inflasi mendorong investor untuk membuang aset-aset berisiko di pasar keuangan.Pasar memperpanjang aksi jual pada Senin setelah data inflasi AS pada Jumat pekan lalu menunjukkan kenaikan harga-harga terbesar sejak 1981, mendorong investor untuk meningkatkan taruhan mereka pada kenaikan suku bunga Federal Reserve.
Investor uang kripto juga telah terguncang oleh runtuhnya token terraUSD dan luna pada Mei yang segera diikuti oleh Tether, stablecoin terbesar di dunia, yang secara singkat mematahkan patokan 1:1 dengan dolar.
Dalam posting blog pada Senin, Tether mengatakan meskipun telah berinvestasi di Celsius, aktivitas pinjamannya dengan platform kripto selalu dibebani jaminan dan tidak berdampak pada cadangan Tether. Token terakhir diperdagangkan datar pada USD1.
Sedangkan BlockFi, platform pinjaman kripto lainnya, mengatakan pihaknya mengurangi stafnya sekitar 20 persen karena perubahan dramatis dalam kondisi ekonomi makro. BlockFi mengatakan ia tidak memiliki paparan Celcius.
Bitcoin, yang melonjak pada 2020 dan 2021, turun sekitar 50 persen sepanjang tahun ini. Ethereum turun lebih dari 67 persen tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News