Mengutip The Business Times, Minggu, 30 Oktober 2022, negara ini sekarang menargetkan mengurangi emisi karbon menjadi sekitar 60 juta ton setara karbon dioksida (MtCO2e) pada 2030 setelah mencapai puncak emisi sebelumnya. Hal itu akan menggantikan janji Singapura saat ini untuk mencapai emisi puncak sekitar 65 MtCO2e sekitar 2030.
Peningkatan itu, menurut Wong, setara dengan pengurangan emisi transportasi negara saat ini sebesar dua pertiga. Singapura juga akan berkomitmen untuk mencapai emisi nol bersih pada 2050. Strategi pembangunan rendah emisi resmi saat ini adalah mengurangi separuh emisi dari puncaknya menjadi 33 MtCO2e pada 2050 dan nol bersih sesegera mungkin.
Target baru akan diajukan ke Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim saat pertemuan perubahan iklim Cop27 diadakan di Mesir pada 6 November. Singapura juga akan mengubah Jurong Lake District seluas 410 hektare menjadi zona keberlanjutan, dengan tujuan mencapai emisi nol bersih untuk pembangunan baru di area tersebut sekitar 2045.
Baca: Bahlil Ajak Pemerintah Inggris Tingkatkan Ekonomi Kedua Negara |
Distrik tersebut, yang akan menjadi distrik bisnis terbesar di luar pusat kota, diharapkan akan sepenuhnya berkembang dalam 20 sampai 30 tahun ke depan dan menyediakan 100 ribu pekerjaan baru dan 20 ribu rumah baru.
Agar kabupaten mencapai nol bersih, pemerintah bermaksud untuk memastikan bahwa semua pembangunan baru minimal mencapai standar Energi Super Rendah Green Mark Platinum dari Otoritas Bangunan dan Konstruksi.
Mereka juga akan memaksimalkan penyebaran energi surya pada bangunan dan lahan kosong di sana sebagai tindakan sementara ketika jaringan sedang didekarbonisasi dari waktu ke waktu, dan mengharuskan semua pembangunan baru di sana, termasuk yang perumahan, untuk berlangganan pendinginan distrik.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.i
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News