Turki. Foto: AFP.
Turki. Foto: AFP.

Kesulitan Ekonomi di Turki Picu Perselisihan Sewa Properti

Arif Wicaksono • 23 Agustus 2023 10:21
Ankara: Gejolak ekonomi yang didorong oleh melonjaknya inflasi telah menjerumuskan Turki ke dalam salah satu krisis properti terburuknya.
 
baca juga: Turki Kenakan Biaya Tambahan untuk Impor Emas

Menurut laporan semi-resmi Anadolu Agency, mengutip pernyataan Menteri Kehakiman Turki Yilmaz Tunc, dikutip Antara, Rabu, 23 Agustus 2023, di pasar persewaan properti, sekitar 90 ribu kasus hukum terkait perselisihan sewa telah dibawa ke pengadilan sejak awal tahun ini. Angka ini meningkat 100 persen dari tahun lalu.
 
Mekanisme arbitrase untuk konflik semacam itu akan diberlakukan pada 1 September untuk mengurangi beban kerja pengadilan. Perselisihan yang lebih parah, yang melibatkan konfrontasi fisik antara pemilik rumah dan penyewa, sering terjadi di kota-kota besar Turki.
 
Di kota terbesar di Turki, Istanbul, pemilik properti bahkan beralih ke sindikat kriminal untuk membela kepentingan mereka dalam sengketa sewa, dan perempuan lajang yang rentan menjadi sasaran utama, lapor situs berita digital Arti Gercek.

Turki berjuang melawan inflasi

Menurut bank sentral, Turki sedang berjuang melawan inflasi yang tidak terkendali selama bertahun-tahun. Inflasi pada Juli mencapai hampir 50 persen dan dapat meningkat menjadi 58 persen pada akhir 2023.

Melonjaknya inflasi mendorong tuan tanah di seluruh Turkiye untuk terus menaikkan harga sewa, beberapa di antaranya bahkan menuntut pembayaran sewa satu tahun di muka.
 
Sebuah penelitian yang diungkapkan pada Juni oleh Pusat Penelitian Ekonomi dan Sosial Universitas Bahcesehir di Istanbul melaporkan harga sewa telah meningkat sebesar 101 persen setiap tahun pada Mei di seluruh Türki.

Kenaikan harga sewa

Peningkatan ini terutama terlihat di kota-kota besar seperti Istanbul, Ankara dan Izmir. Untuk mengatasi masalah ini, parlemen pada akhir Juli memperpanjang peraturan yang membatasi kenaikan sewa hingga 25 persen hingga 1 Juli 2024.
 
Namun, tindakan tersebut hanya berlaku untuk perjanjian sewa yang sudah ada, sehingga properti yang baru disewa tidak terikat oleh peraturan tersebut, yang mendorong pemilik properti untuk mengevakuasi penyewa lama dan mencari penyewa baru untuk menghindari batasan tersebut.
 
Laporan menunjukkan Kementerian Kehakiman sedang mengerjakan amendemen yang akan menjatuhkan hukuman penjara bagi tuan tanah yang meminta harga sewa selangit.
 
Namun tuan tanah kecil juga berpendapat mereka hidup dari sewa properti untuk memenuhi kebutuhan di tengah kesulitan ekonomi di Turkiye, dan harga sewa yang dibayarkan oleh penyewa tetap di bawah nilai wajar karena inflasi yang tinggi dan terus-menerus.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan