Ilustrasi. FOTO: AFP
Ilustrasi. FOTO: AFP

2022, S&P Global Ratings Ramal Ekonomi India Tumbuh 10%

Angga Bratadharma • 20 Februari 2021 13:30
New Delhi: Lembaga pemeringkat S&P Global Ratings menilai India berada di jalur pemulihan pada 2022 meski masih dibayangi pandemi covid-19. Harapannya pandemi covid-19 bisa segera berakhir dengan diluncurkannya vaksin virus korona di dunia.
 
"Ekonomi terbesar di Asia Selatan itu dapat tumbuh 10 persen pada tahun fiskal 2022," ungkap S&P Global Ratings, dilansir dari CNBC International, Sabtu, 20 Februari 2021.
 
Tahun fiskal India dimulai pada 1 April dan berakhir pada 31 Maret tahun berikutnya. "Ekonomi India berada di jalur untuk pulih pada fiskal 2022. Kinerja pertanian yang secara konsisten baik, kurva infeksi covid-19 yang rata, dan peningkatan pengeluaran pemerintah semuanya mendukung perekonomian," sebut S&P Global Ratings.

Pada 2020, ekonomi India tergelincir ke dalam resesi karena dampak dari penguncian yang lama untuk memperlambat penyebaran wabah virus korona. Secara agregat, negara tersebut telah melaporkan jumlah kasus tertinggi kedua, dengan lebih dari 10,9 juta infeksi. Untuk fiskal penuh 2021, yang berakhir pada 31 Maret, ekonomi India diperkirakan menyusut 7,7 persen.
 
S&P Global Ratings berpandangan kecepatan pemulihan ekonomi India dari krisis virus korona akan memiliki implikasi penting bagi peringkat kredit negara "Ini termasuk keberlanjutan posisi fiskal pemerintah," kata laporan S&P Global Ratings.
 
Dalam pengumuman anggaran untuk tahun fiskal 2022, Pemerintah India berfokus pada langkah-langkah pengeluaran yang dirancang untuk memacu permintaan dan mengembalikan ekonomi untuk tumbuh.
 
Target defisit fiskal India untuk tahun fiskal berikutnya adalah sekitar 6,8 persen dari PDB, yang secara komparatif lebih tinggi daripada tingkat sebelum pandemi.
 
"Sementara anggaran akan mendukung pemulihan karena pengeluaran fiskal yang lebih besar, prospek pertumbuhan India yang membaik akan menjadi penting karena kemampuannya untuk mempertahankan tingkat defisit yang lebih tinggi," sebut laporan S&P.
 
India pada bulan lalu memulai kampanye vaksinasi massal terbesar di dunia untuk melawan penyakit covid-19. Upaya tersebut bertujuan untuk menginokulasi 300 juta orang dengan kebanyakan dari mereka adalah pekerja garis depan dari pandemi dan individu berisiko tinggi, pada tahap pertama.
 
"Kami memandang vaksinasi covid sebagai hal penting untuk pemulihan India selama beberapa tahun ke depan, dan sebagai kunci untuk menormalkan permintaan. (Sedangkan) munculnya varian covid-19 yang lebih menular menimbulkan risiko besar untuk pemulihan ini," tutup S&P Global Ratings.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan