Tujuan utama Ngozi Okonjo-Iweala adalah memastikan vaksin covid-19 diproduksi dan didistribusikan di seluruh dunia -tidak hanya ke negara-negara kaya. Kemudian menahan dorongan ke arah proteksionisme yang memburuk selama pandemi, sehingga perdagangan bebas dapat membantu pemulihan ekonomi.
"Saya yakin WTO dapat memberikan kontribusi yang lebih kuat untuk penyelesaian pandemi covid-19 dengan membantu meningkatkan aksesibilitas dan keterjangkauan vaksin ke negara-negara miskin," katanya, dilansir dari Channel News Asia, Kamis, 18 Februari 2021.
Dia akan mengambil alih kepemimpinan pada 1 Maret, di sebuah institusi yang telah terbebani terutama oleh permusuhan terbuka dari Pemerintahan Donald Trump.
Di tengah kekacauan -termasuk langkah AS yang menutup pengadilan resolusi perselisihan pada Desember 2019 atas keluhan tentang penanganan perselisihan dengan Tiongkok- pendahulunya mengundurkan diri pada Agustus, setahun sebelum masa jabatannya berakhir.
Dipilih dari keanggotaan, setelah Pemerintahan Presiden AS Joe Biden mendukung pencalonannya, Okonjo-Iweala berjanji untuk memberikan kehidupan lebih segar ke dalam badan perdagangan yang menurutnya telah kehilangan fokus untuk membantu meningkatkan kondisi kehidupan bagi masyarakat secara nyata.
"Ini benar-benar untuk kepentingan pribadi bagi setiap negara untuk melihat semua orang divaksinasi karena Anda tidak aman sampai semua orang aman," tegasnya.
Beberapa negara, seperti India dan Afrika Selatan, telah mendorong penangguhan aturan perdagangan paten untuk memungkinkan peluncuran vaksin yang lebih cepat. Tapi alih-alih terjebak dalam pertengkaran lain di antara anggota WTO, Okonjo-Iweala mengatakan, organisasi itu dapat mempromosikan jalan yang lebih cepat.
"Daripada menghabiskan waktu berdebat tentang hal-hal itu, kita harus melihat apa yang dilakukan sektor swasta dengan perjanjian lisensi, untuk memungkinkan vaksin diproduksi di banyak negara. Pihak swasta sudah mencari solusi karena ingin menjadi bagian dalam menjangkau negara miskin dan masyarakat miskin," ujarnya.
Selain itu, WTO perlu bekerja untuk menangkal tren pembatasan ekspor alat kesehatan dan terapi, serta kemungkinan pembatasan pada vaksin itu sendiri. Bahkan, ekonom lulusan MIT, yang menjabat sebagai wanita pertama Nigeria dan menteri keuangan terlama, yang juga merupakan warga negara AS, bersikeras WTO harus kembali ke fungsi aslinya.
Hal itu dianggap penting untuk membantu negara-negara memberikan standar hidup yang lebih baik kepada rakyatnya. "Ini tentang menciptakan lapangan kerja, pekerjaan yang layak bagi masyarakat. Ini tentang meningkatkan kehidupan. Jelas ada peran perdagangan dalam pemulihan dari krisis ekonomi akibat covid-19," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News