baca juga: Wall Street Perkasa Menanti Data Anyar dari AS |
Indeks komposit Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,50 persen ke level 40.743. Indeks komposit Nasdaq melemah 1,28 persen ke level 17.147. Kemudian Indeks komposit S&P500 menciut 0,50 persen ke level 5436.
Kejatuhan saham AS didorong laju saham NVIDIA Corp yang terkoreksi tujuh persen serta saham Merck & Co dan Procter & Gamble yang turun sebesar sembilan dan 4,8 persen. Saham teknologi seperti Intel dan Microsoft juga membebani laju indeks.
Sementara itu yield obligasi AS untuk 10 tahun naik 0,01 persen. Diikuti dengan kenaikan yield obligasi AS untuk 30 tahun. Kemudian yield obligasi AS untuk lima tahun sebesar 0,007 persen dan yield obligasi AS untuk dua tahun naik sebesar 0,009 persen.
Pendapatan cloud Microsoft secara keseluruhan mencapai USD36,8 miliar, sesuai dengan ekspektasi. Tetapi pendapatan Intelligent Cloud perusahaan, yang mencakup layanan Azure, tidak mencapai target, yaitu hanya USD28,5 miliar dibandingkan ekspektasi sebesar USD28,7 miliar.
Meskipun bisnis cloud Microsoft tidak memenuhi ekspektasi, pendapatan keseluruhan masih naik 21 persen dari tahun ke tahun. Sementara itu, pendapatan Intelligent Cloud meningkat 19 persen dari tahun ke tahun.
Lebih lanjut, Microsoft mengatakan layanan AI menyumbang 8 persen pertumbuhan terhadap pendapatan Azure dan layanan cloud lainnya, yang meningkat sebesar 29 persen.
Kegagalan Microsoft dalam memaksimalkan potensi AI membuat saham perusahaan-perusahaan yang juga mengandalkan AI seperti Meta ikut melemah.
Gelembung Wall Street
Pasar saham dapat menjadi tuan rumah bagi salah satu jenis gelembung utang yang paling berbahaya, dengan kerugian yang berisiko menyebar ke seluruh sektor keuangan, menurut seorang ekonom dan veteran investasi.Alumni Goldman Sachs, dan kepala Versace Investments Dambisa Moyo menunjuk pada meningkatnya kekhawatiran pasar saham menjadi dinilai terlalu tinggi.
Dia menuturkan antusiasme Wall Street terhadap kecerdasan buatan telah meraup keuntungan besar bagi saham teknologi berkapitalisasi besar tahun ini, mendorong ketiga indeks saham acuan ke rekor baru.
"Tanda-tanda gelembung yang muncul di pasar keuangan terlihat jelas," tulis Moyo dikutip dari Yahoo Finance.
AS dapat melihat salah satu jenis gelembung yang paling bermasalah, yang dipicu oleh aset yang tak produktif. Aset-aset tersebut menimbulkan lebih banyak kerugian bagi ekonomi daripada aset produktif, atau aset yang dibiayai dengan uang tunai atau ekuitas, di mana kerugian lebih terkendali bagi investor langsung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News