Mengutip Antara, Jumat, 5 Februari 2021, indeks FTSE 100 menyusut 0,14 persen atau 8,83 poin menjadi 6.507,82 poin pada Rabu, 3 Februari, setelah terkerek 0,78 persen atau 50,23 poin menjadi 6.516,65 poin pada Selasa, 2 Februari, dan menguat 0,92 persen atau 58,96 poin menjadi 6.466,42 poin pada Senin, 1 Februari.
Unilever, perusahaan barang konsumen transnasional Inggris-Belanda, berkinerja paling buruk di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terpuruk 6,20 persen. Diikuti saham perusahaan pertambangan logam mulia berbasis di Meksiko Fresnillo yang turun 3,29 persen, serta, perusahaan induk telekomunikasi multinasional Inggris BT Group jatuh 3,22 persen.
Di sisi lain, Lloyds Banking Group, sebuah perusahaan jasa keuangan dan perbankan terkemuka Inggris, melonjak 5,65 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham kelompok perusahaan perusahaan jasa keuangan dan perbankan Inggris lainnya, NatWest Group, yang terangkat 5,54 persen; serta perusahaan layanan katering dan dukungan lainnya Compass Group bertambah 4,45 persen.
Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat ditutup lebih tinggi pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB), setelah data menunjukkan ada penurunan klaim pengangguran pertama kali yang lebih besar dari perkiraan. Pemerintah AS terus berupaya memacu pemulihan ekonomi meski covid-19 terus membayangi.
Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 332,26 poin atau 1,08 persen menjadi 31.055,86. Sedangkan S&P 500 menguat sebanyak 41,57 poin atau 1,09 persen menjadi 3.871,74. Kemudian indeks Komposit Nasdaq naik 167,20 poin atau 1,23 persen menjadi 13.777,74.
Sebanyak 10 dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir dengan warna hijau, dengan sektor keuangan naik 2,28 persen, melampaui sisanya. Sedangkan sektor material tergelincir sebanyak 0,54 persen, satu-satunya kelompok yang menurun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News