Komentarnya datang setelah Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan sebanyak 75 basis poin untuk ketiga kalinya berturut-turut. Sedangkan Ketua The Fed Jerome Powell memperingatkan pendinginan inflasi akan menyakitkan bagi ekonomi AS.
"Tapi saya percaya ada jalan melalui ini yang bisa berhasil menurunkan inflasi sambil juga mempertahankan pasar tenaga kerja yang kuat. Dan saya sangat berharap The Fed akan berhasil melakukan itu," kata Yellen, dilansir dari The Business Times, Rabu, 28 September 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Yellen menambahkan kemungkinan ada beberapa tekanan inflasi yang disebabkan oleh kekurangan pekerja di pasar tenaga kerja, yang telah mendorong kenaikan upah. "Itu juga tugas The Fed untuk mengatasi ketidakseimbangan permintaan-penawaran," kata Yellen.
Baca: Dua Kali Naik di September, Vivo Naikkan Harga BBM Jenis Revvo 89 Jadi Rp11.600/Liter |
Lebih lanjut, The Fed sudah memperbarui perkiraan ekonominya pada akhir pertemuan kebijakan moneter terakhir. Hal itu guna mengantisipasi perlambatan aktivitas yang disebabkan oleh kenaikan suku bunga, yang mengarah ke peningkatan pengangguran yang sedikit lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya.
Tingkat pengangguran diperkirakan rata-rata 3,8 persen pada 2022, naik dari perkiraan 3,7 persen. Ini akan naik menjadi 4,4 persen di tahun depan, naik dari yang diperkirakan 3,9 persen. Pada Agustus, pengangguran turun menjadi 3,7 persen, salah satu tingkat terendah dalam 50 tahun.
Yellen mengakui ada kebutuhan untuk mengurangi beberapa tekanan pasar tenaga kerja, tetapi dia tidak setuju bahwa tingkat pengangguran harus meningkat begitu banyak. "Kita masih bisa memiliki pasar tenaga kerja yang kuat dan bagus tanpa terlalu banyak tekanan pada upah," pungkasnya.