Kilang Minyak. Foto : AFP.
Kilang Minyak. Foto : AFP.

Melemahnya Dolar AS Buat Harga Minyak Melonjak

Antara • 27 Oktober 2022 06:57
New York: Harga minyak melonjak hampir tiga persen pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Didorong oleh melemahnya dolar AS, rekor ekspor minyak mentah AS karena penyulingan negara itu beroperasi pada tingkat yang lebih tinggi dari biasanya untuk sepanjang tahun ini.
 
baca juga: Kenaikan Harga Minyak Didorong Melemahnya Dolar AS

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember terangkat USD2,59 atau 3,0 persen, menjadi USD87,91 per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember bertambah USD2,17 atau 2,3 persen, menjadi USD95,69 per barel di London ICE Futures Exchange.
 
Kemunduran dalam mata uang AS memberikan dukungan, karena penguatan dolar AS akhir-akhir ini telah menjadi faktor penting yang menghambat kenaikan pasar minyak.
 
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 1,13 persen menjadi 109,7010 pada akhir perdagangan Rabu, 26 Oktober 2022, menyusul penurunan 0,9 persen di sesi sebelumnya. Secara historis, harga minyak berbanding terbalik dengan harga dolar AS.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Secara keseluruhan ini adalah langkah dalam mata uang dolar, dan jika Anda mencoba membaca di luar itu, itu bodoh," kata Ahli Strategi Pasar Senior di RJO Futures Eli Tesfaye dikutip dari Antara, Kamis, 27 Oktober 2022.
 
Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan minyak mentah komersial negara itu naik 2,6 juta barel selama pekan yang berakhir 21 Oktober, lebih besar dari yang diperkirakan, tetapi itu lebih rendah dari data industri (API), yang menunjukkan peningkatan 4,5 juta barel.
 
Total persediaan bensin motor turun 1,5 juta barel pekan lalu, sementara persediaan bahan bakar sulingan meningkat 0,2 juta barel, menunjukkan laporan tersebut.
 
Sementara itu, ekspor minyak mentah AS naik menjadi 5,1 juta barel per hari, terbesar yang pernah ada, menjatuhkan impor minyak mentah AS ke level terendah dalam sejarah.
 
"Secara keseluruhan, berkat pasar ekspor, ini berubah menjadi laporan bullish meskipun ada peningkatan persediaan minyak mentah komersial berukuran sedang," kata mitra di Again Capital New York John Kilduff.
 
Pedagang mengaitkan lonjakan ekspor dengan melebarnya selisih harga WTI-Brent, yang, memasuki perdagangan Rabu, 26 Oktober 2022, mencapai lebih dari USD8 per barel.
 
(SAW)



LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif