Ekonomi Jepang. Foto; AFP.
Ekonomi Jepang. Foto; AFP.

PDB Jepang Kemungkinan Tumbuh dari Perkiraan Semula

Arif Wicaksono • 02 September 2022 20:02
Tokyo: Ekonomi Jepang kemungkinan tumbuh lebih dari perkiraan semula pada April-Juni atau kuartal II-2022 berkat belanja bisnis yang solid, meskipun prospek pertumbuhan pada seterusnya mungkin tidak kuat.
 
Menurut jajak pendapat dari 19 ekonom, data Produk Domestik Bruto (PDB) riil yang direvisi diharapkan menunjukkan ekonomi terbesar ketiga di dunia itu tumbuh pada tingkat tahunan 2,9 persen pada kuartal kedua. Angka pertumbuhan akan lebih tinggi dari pembacaan awal ekspansi pada tingkat tahunan 2,2 persen.
 
baca juga: BoJ Sepakat Pertahankan Suku Bunga Ultra Rendah untuk Topang Perekonomian

Peningkatan 1,8 persen yang diharapkan dalam belanja modal, lebih besar dari perkiraan sebelumnya naik 1,4 persen, akan menjadi pendorong utama peningkatan, kata para analis. Sebuah survei Kementerian Keuangan Jepang minggu ini menunjukkan belanja perusahaan yang tangguh meskipun ada hambatan. Perubahan dalam data komponen PDB, seperti belanja modal, tidak disetahunkan.
 
"Revisi naik yang diharapkan dalam pertumbuhan PDB Jepang April-Juni akan konsisten dengan pandangan yang sudah diterima bahwa ekonomi telah mendapat manfaat dari penurunan infeksi Covid-19," kata Ekonom Utama di Mitsubishi UFJ Research and Consulting Shinichiro Kobayashi, dikutip dari Channel News Asia, Jumat, 2 September 2022.

Tetapi wabah virus lain di Jepang sejak Juli, bersama dengan inflasi bahan mentah yang tiada henti dan perlambatan ekonomi global, menggelapkan prospek ekonomi Jepang untuk paruh kedua tahun ini. Pelemahan yen, yang mencapai level terendah 24 tahun minggu ini, dapat lebih lanjut membahayakan ekonomi.
 
"Tekanan ke bawah pada ekonomi Jepang tidak dapat dihindari sampai batas tertentu", kata Kepala Ekonom Pasar di SMBC Nikko Securities Yoshimasa Maruyama.
 
"Namun, tidak adanya pembatasan virus corona yang diberlakukan pemerintah pada konsumsi layanan dan pelonggaran kemacetan pasokan bagi produsen memberikan bantuan," kata Maruyama, seraya mengharapkan Jepang untuk melanjutkan ekspansi ekonomi ke fiskal 2023.
 
Di tempat lain dalam jajak pendapat, para ekonom memperkirakan neraca transaksi berjalan Jepang telah kembali ke surplus pada Juli berkat pelemahan yen yang meningkatkan pendapatan primer, misalnya, dividen dari luar negeri. Neraca transaksi berjalan bulan Juni merupakan defisit pertama dalam lima bulan.
 
Perkiraan median untuk neraca berjalan Juli mencapai surplus 713,5 miliar yen (USD5,09 miliar). Pengeluaran rumah tangga pada Juli kemungkinan 4,2 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya tetapi turun 0,6 persen dari bulan sebelumnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan