Melansir Yahoo Finance, Rabu, 2 Oktober 2024, minyak mentah West Texas Intermediate naik lebih dari lima persen pada satu titik dalam sesi tersebut dan diperdagangkan sedikit di bawah USD72 per barel. Harga minyak mentah ini ditutup pada kisaran USD70,40.
Sedangkan harga acuan internasional minyak mentah Brent juga naik sebanyak lima persen dan bertahan di atas USD75 per barel sebelum ditutup pada harga USD74 per barel.
Ketegangan di Timur Tengah meningkat dalam beberapa hari terakhir setelah Israel melancarkan serangan darat di Lebanon selatan yang menargetkan kelompok militan Hizbullah yang didukung Iran.
Kenaikan harga minyak menyebabkan peningkatan keseluruhan di sektor energi, yang menjadi peraih keuntungan terbesar di S&P 500 pada perdagangan Selasa, naik lebih dari dua persen.
Salah satu kekhawatiran seputar kenaikan harga minyak mentah adalah dampaknya terhadap inflasi, karena harga energi yang lebih tinggi dalam jangka panjang sering kali dapat meningkatkan biaya input untuk barang dan jasa. Hal ini berpotensi menyebabkan kenaikan harga yang lebih besar secara menyeluruh, termasuk kategori non-energi.
Baca juga: Ratusan Rudal Dilepaskan Iran ke Israel, Sirene Darurat Menyala di Tel Aviv |
Tren penurunan harga minyak berakhir
Di luar pergerakan Selasa, minyak telah mengalami tren penurunan yang stabil selama beberapa bulan terakhir di tengah membaiknya gambaran pasokan global. Hal itu membantu menurunkan harga konsumen secara keseluruhan, sehingga inflasi mendekati target Federal Reserve sebesar dua persen.
Dalam catatan yang diterbitkan Senin sebelum serangan Iran, Goldman Sachs mengatakan pihaknya memperkirakan kontribusi harga energi terhadap CPI tahun-ke-tahun akan turun lebih jauh selama beberapa bulan ke depan, yang pada akhirnya mendorong CPI utama serendah 1,9 persen.
Federal Reserve memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan kebijakannya bulan lalu, dengan alasan inflasi baru-baru ini sedang melambat. Namun, beberapa pejabat telah memperingatkan tekanan inflasi tetap menjadi risiko kenaikan.
"Kemajuan dalam menurunkan inflasi sejak April merupakan perkembangan yang menggembirakan, tetapi inflasi inti masih jauh di atas target Komite (Pasar Terbuka Federal) sebesar dua persen," kata Gubernur Federal Reserve Michelle Bowman.
Bowman merupakan satu-satunya yang tidak setuju dengan keputusan pemotongan sebesar 50 basis poin, dan lebih memilih pemotongan suku bunga sebesar 0,25 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News