Ilustrasi. FOTO: AFP
Ilustrasi. FOTO: AFP

Tiongkok Siap Hapus Subsidi untuk Kendaraan Listrik di Akhir 2022

Angga Bratadharma • 04 Januari 2022 12:02
Beijing: Pemerintah Tiongkok memutuskan untuk mengakhiri pemberian subsidi untuk mobil listrik dan hibrida pada akhir 2022. Penjualan yang terus tumbuh dan kuat di sektor tersebut menjadi alasan dukungan negara tidak lagi diperlukan.
 
Mengutip Channel News Asia, Selasa, 4 Januari 2022, dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan, Kementerian Keuangan Tiongkok mengatakan, subsidi pembelian akan dikurangi 30 persen dari awal 2022 sebelum dihapus sepenuhnya pada akhir tahun.
 
"Mengingat pertumbuhan industri untuk kendaraan dengan energi baru, tren penjualan, dan kelancaran transisi pabrikan maka subsidi akan berakhir pada 31 Desember (2022). Kendaraan yang terdaftar setelah 31 Desember 2022 tidak akan disubsidi," kata Kementerian Keuangan Tiongkok.

Penjualan mobil listrik dan hibrida telah meningkat pesat di Tiongkok dengan peningkatan lebih dari 100 persen secara tahun-ke-tahun dalam beberapa bulan terakhir. Mobil-mobil tersebut akan mewakili 18 persen dari semua penjualan kendaraan pada 2022, menurut perkiraan Asosiasi Produsen Mobil China (CAAM) pekan lalu. Pada 2019, hanya menyumbang lima persen.
 
Dari 27,5 juta kendaraan yang akan dijual tahun ini, menurut CAAM, lima juta akan menjadi listrik dan hibrida. Pertumbuhan keseluruhan di pasar kendaraan terbesar di dunia kemungkinan mencapai 3,1 persen untuk 2021, menurut CAAM -tahun pertama pertumbuhan penjualan sejak 2018.
 
Tiongkok, pencemar terbesar di dunia, telah menetapkan tujuan ambisius untuk adopsi kendaraan listrik dan hibrida secara luas, dan bertujuan agar sebagian besar mobil ditenagai dengan energi bersih pada 2035.
 
Di sisi lain, pemerintah Tiongkok melalui Kementerian Industri memiliki tujuan untuk memangkas konsumsi energi baja sebesar dua persen sekaligus menurunkan emisi karbon di sektor aluminium sebesar lima persen pada 2025. Hal itu diungkapkan dalam rencana pengembangan bahan baku.
 
"Negara ini juga akan memperkuat eksplorasi sumber daya bijih besi dan tembaga dalam negeri, dan mendukung pengembangan daur ulang logam untuk meningkatkan efisiensi sumber dayanya," kata Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) Tiongkok.
 
MIIT mengatakan kapasitas baja, semen, dan komoditas utama Tiongkok hanya akan berkurang pada 2025. "Dan akan mengeksplorasi mekanisme produksi yang terhuyung-huyung untuk sektor baja," pungkas MIIT.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan