Ilustrasi. FOTO: AFP
Ilustrasi. FOTO: AFP

UEA Siap Patuhi Kesepakatan OPEC-Sekutu tentang Produksi Minyak

Angga Bratadharma • 10 Maret 2022 15:21
Melbourne: Menteri Energi Uni Emirat Arab (UEA) Suhail al-Mazrouei menyatakan pihaknya berkomitmen pada perjanjian yang sudah disepakati di Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya termasuk Rusia, yang disebut OPEC+. Kesepakatan itu untuk meningkatkan pasokan minyak 400 ribu barel per hari setiap bulan.
 
"UEA percaya pada nilai yang dibawa OPEC+ ke pasar minyak," kata al-Mazrouei, dilansir dari Channel News Asia, Kamis, 10 Maret 2022.
 
Hanya beberapa jam sebelumnya, harga merosot karena komentar dari duta besar UEA untuk Washington yang mengatakan negaranya akan mendorong OPEC untuk mempertimbangkan produksi yang lebih tinggi untuk mengisi kesenjangan pasokan karena sanksi terhadap Rusia setelah menginvasi Ukraina.

Rusia menyebut serangannya sebagai operasi khusus untuk melucuti senjata tetangganya. Komentar dari pejabat UEA datang karena pasar juga mempertimbangkan langkah-langkah Amerika Serikat untuk mengurangi sanksi terhadap minyak Venezuela dan upaya untuk menyegel kesepakatan nuklir dengan Teheran.
 
Kondisi itu pada akhirnya dapat menyebabkan lebih banyak pasokan minyak yang datang dari Iran akhir tahun ini. Pembicaraan yang dijadwalkan Kamis waktu setempat antara Rusia dan Menteri Luar Negeri Ukraina di Turki juga memberikan alasan pasar untuk jeda.
 
Adapun UEA dan Arab Saudi memiliki kapasitas cadangan, sedangkan beberapa produsen OPEC+ lainnya berjuang untuk memenuhi target produksi mereka karena kurangnya investasi dalam infrastruktur selama beberapa tahun terakhir, yang akan membatasi kemampuan mereka untuk meningkatkan produksi lebih lanjut.

Mencatat penurunan terbesar

Sementara itu, harga minyak global pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), mencatat penurunan terbesar sejak awal pandemi hampir dua tahun lalu. Uni Emirat Arab mengatakan anggota OPEC akan mendukung peningkatan produksi ke pasar yang kacau karena gangguan pasokan sebagai dampak penerapan sanksi ke Rusia setelah menginvasi Ukraina.
 
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei anjlok lebih dari 17 persen selama sesi sebelum menetap dengan merosot USD16,84 atau 13,2 persen, menjadi  USD111,14 per barel, penurunan satu hari terburuk sejak 21 April 2020.
 
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Maret terpangkas USD15,44 atau 12,5 persen menjadi USD108,70 per barel, hari terburuk mereka sejak November tahun lalu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan